Jakarta – Musim mudik kerap kali diwarnai dengan drama mobil mogok di tengah jalan. Salah satu pemicunya adalah masalah pada sistem pendingin mesin atau radiator. Banyak pengemudi yang panik lalu mengisi air radiator dengan air mineral. Padahal, kebiasaan ini justru bisa menjadi bumerang bagi kendaraan kesayangan Anda.

Air mineral, meskipun aman dikonsumsi manusia, ternyata tidak bersahabat dengan komponen radiator mobil. Kandungan mineral di dalamnya dapat menyebabkan kerak dan endapan yang menyumbat saluran-saluran kecil di dalam sistem pendingin. Akibatnya, sirkulasi cairan pendingin terganggu dan mesin berpotensi mengalami overheat, alias kepanasan.

"Air mineral memang praktis, tapi efeknya bisa merusak radiator. Jangan sampai mobil Anda jadi korban," ujar Arief Goenadibrata, seorang pakar otomotif, saat ditemui di sela-sela posko mudik.

Lantas, bagaimana solusinya? Arief menyarankan pemilik mobil untuk secara rutin menguras dan mengganti cairan radiator dengan coolant khusus setiap 20.000 kilometer. Cairan coolant ini diformulasikan khusus untuk menjaga suhu mesin tetap stabil dan mencegah pembentukan kerak.

"Coolant mengandung ethylene glycol (EG), zat yang bisa menaikkan titik didih cairan. Jadi, cairan tidak mudah mendidih meskipun suhu mesin sangat panas," tambahnya.

Di pasaran, tersedia berbagai macam merek cairan coolant dengan kandungan EG yang berbeda. Untuk mobil dengan kapasitas mesin di atas 2.000 cc, disarankan menggunakan coolant dengan kandungan EG sekitar 50 persen. Sementara untuk mobil di bawah 2.000 cc, kandungan EG 20 persen sudah cukup. Pastikan juga coolant yang Anda gunakan menggunakan air yang sudah mengalami proses demineralisasi.

Lebih dari sekadar mengisi cairan, menguras radiator secara berkala juga sangat penting. Proses ini akan membersihkan kotoran dan endapan yang mungkin menumpuk di dalam sistem pendingin. Dengan begitu, kinerja radiator tetap optimal dan mesin terlindungi dari risiko overheat.

Untuk memudahkan proses pengurasan, beberapa bengkel kini telah memiliki alat khusus yang bisa menyedot cairan radiator lama beserta kotoran, dan menggantinya dengan cairan baru. Dengan alat ini, proses pengurasan menjadi lebih bersih dan efisien.

Kerusakan akibat overheat bukan main-main. Mesin yang kepanasan bisa mengalami kerusakan parah pada bagian silinder, crankshaft, dan piston. Lebih dari itu, oli mesin juga bisa menguap karena suhu yang terlalu tinggi, yang pada akhirnya akan berujung pada kerusakan lebih lanjut.

Jadi, jangan anggap remeh urusan radiator mobil Anda. Rutinlah mengganti coolant dan jangan pernah mengisi dengan air mineral. Dengan perawatan yang tepat, perjalanan mudik Anda akan lebih aman dan nyaman, tanpa drama mobil mogok di tengah jalan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini