Jakarta – Toyota tampaknya belum berencana untuk memproduksi All New Hilux Rangga di Indonesia dalam waktu dekat. Pertimbangan utama adalah volume penjualan yang masih jauh dari skala ekonomis. Meskipun demikian, peluang produksi lokal tetap terbuka seiring dengan pertumbuhan pasar.

Marketing Director PT Toyota-Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy, menjelaskan bahwa penjualan Hilux di Thailand, baik untuk pasar domestik maupun ekspor, mencapai puluhan ribu unit. Sementara itu, penjualan Hilux Rangga di Indonesia baru mencapai 400-500 unit per bulan. Perbedaan volume yang signifikan ini menjadi tantangan untuk mewujudkan produksi lokal.

"Ya nggak ada yang nggak mungkin sih (produksi Hilux Rangga di Indonesia). Cuma kita harus lihat volumenya juga ya," kata Anton. Ia menambahkan bahwa jika volume penjualan meningkat secara signifikan, bukan tidak mungkin produksi lokal akan direalisasikan. Namun, saat ini, pasar kendaraan komersial di Indonesia dinilai masih dalam tahap pertumbuhan.

Meskipun produksi lokal belum menjadi prioritas, Toyota justru tengah fokus pada pengoptimalan potensi karoseri lokal. Anton menyebutkan bahwa saat ini sudah ada sekitar 80 perusahaan karoseri yang siap bekerja sama dengan Toyota untuk memodifikasi Hilux Rangga sesuai dengan kebutuhan konsumen di Indonesia.

"Bisa, bisa aja. Kita lagi ada trial (untuk menjadi kendaraan transportasi umum). Kita lagi menuju trial dengan ya mudah-mudahan, bukan confidential, tapi kita lagi trial dengan masyarakat," ungkap Anton. Langkah ini menunjukkan komitmen Toyota untuk menghadirkan Hilux Rangga yang lebih fleksibel dan sesuai dengan beragam kebutuhan konsumen, termasuk untuk dijadikan kendaraan transportasi massal.

Sebagai bentuk nyata kolaborasi dengan karoseri lokal, Toyota telah memamerkan Hilux Rangga versi SUV yang dikembangkan bersama New Armada. Model ini menunjukkan potensi Hilux Rangga untuk diadaptasi menjadi kendaraan yang tangguh di berbagai medan, sekaligus membuka peluang untuk pengembangan model-model lain yang lebih beragam.

Dengan strategi ini, Toyota berharap dapat memaksimalkan potensi Hilux Rangga di Indonesia, sembari terus memantau perkembangan pasar. Jika volume penjualan terus meningkat dan permintaan pasar semakin beragam, bukan tidak mungkin produksi lokal akan menjadi pertimbangan yang serius di masa depan. Untuk saat ini, Toyota tampaknya lebih memilih untuk berfokus pada potensi karoseri lokal untuk memenuhi kebutuhan konsumen di tanah air.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini