Jakarta – Fitur-fitur canggih bak ponsel pintar yang kini membanjiri dashboard mobil modern ternyata menyimpan potensi bahaya tersembunyi. Alih-alih meningkatkan kenyamanan dan keamanan berkendara, teknologi layar sentuh dan konektivitas berlebihan justru dikhawatirkan menggerogoti konsentrasi pengemudi dan memicu peningkatan risiko kecelakaan.

Penelitian dari para ahli kognisi dan ilmu saraf, seperti yang diungkapkan oleh Profesor David Strayer dari Utah State University, menunjukkan bahwa gangguan konsentrasi adalah salah satu penyebab utama kecelakaan lalu lintas. Hadirnya dashboard yang terlalu mirip smartphone, dengan segala notifikasi dan aplikasi, berpotensi menjadi distraksi yang sangat berbahaya.

Meskipun pabrikan mobil berdalih bahwa integrasi voice control, tombol pada kemudi, dan layar sentuh berukuran besar justru membuat pengemudi lebih aman, kenyataannya, fokus pengemudi tetap terpecah. Alih-alih fokus pada jalan, pengemudi cenderung tergoda untuk mengutak-atik layar sentuh, berpindah-pindah aplikasi, atau bahkan membalas pesan singkat.

Kekhawatiran serupa juga disuarakan oleh Joe Simitian, mantan anggota parlemen California yang fokus pada isu penggunaan ponsel saat mengemudi. Simitian menegaskan bahwa tampilan layar sentuh yang terlalu kompleks pada dashboard mobil justru memunculkan pertanyaan serius tentang keamanan publik.

Fenomena ini menjadi dilema bagi industri otomotif. Di satu sisi, konsumen semakin gandrung dengan teknologi canggih, dan mobil yang tidak dilengkapi fitur-fitur terkini menjadi kurang menarik. Data dari JD Power bahkan mengungkap bahwa 15% konsumen menolak membeli mobil tanpa teknologi terbaru, naik signifikan dari 4% pada tahun sebelumnya. Di sisi lain, bahaya mengintai jika inovasi teknologi tersebut justru mengorbankan keselamatan pengemudi dan pengguna jalan lain.

Para legislator di Amerika Serikat pun mulai membahas isu ini, mempertimbangkan apakah teknologi dashboard canggih ini bertentangan dengan undang-undang keselamatan nasional. Namun, tren digitalisasi otomotif sepertinya sulit dibendung. Generasi muda semakin mengutamakan pengalaman teknologi ala ponsel pintar, dan mobil pun tak luput dari pengaruh ini.

Lalu, bagaimana kita menyikapi fenomena ini? Apakah kita harus menolak kemajuan teknologi demi keselamatan? Atau adakah solusi yang memungkinkan kita menikmati fitur canggih mobil tanpa mengorbankan konsentrasi saat berkendara?

Yang jelas, penting bagi kita semua untuk menyadari bahwa berkendara bukanlah aktivitas yang bisa dilakukan sambil bersantai. Perlu konsentrasi dan fokus penuh. Jangan sampai teknologi yang seharusnya mempermudah hidup justru menjadi bumerang yang membahayakan diri kita dan orang lain di jalan. Perlu kedewasaan dari pengemudi sendiri dalam memanfaatkan fitur-fitur canggih di mobil, agar teknologi tidak berbalik menjadi ancaman.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini