Jakarta – Airbag, atau kantung udara, adalah fitur keselamatan krusial yang dirancang untuk melindungi pengemudi dan penumpang depan saat terjadi kecelakaan. Namun, tahukah Anda bahwa tidak semua benturan akan memicu pengembangan airbag? Fitur ini bekerja berdasarkan serangkaian sensor dan kondisi yang spesifik.
Airbag, khususnya jenis SRS (Supplemental Restraint System), bukan sekadar alat yang mengembang saat mobil terbentur. Ada sistem rumit yang bekerja di baliknya. Beberapa komponen penting dalam sistem SRS airbag antara lain sensor benturan di bagian depan mobil, kantung udara untuk pengemudi dan penumpang depan, lampu peringatan SRS di dashboard, pretensioner sabuk keselamatan, batas tekanan, dan sensor airbag assembly.
Benturan Seperti Apa yang Memicu Airbag?
Menurut penjelasan ahli dari salah satu produsen otomotif terkemuka, airbag akan mengembang ketika sensor depan mendeteksi benturan yang melebihi ambang batas tertentu. Benturan yang dimaksud setara dengan tabrakan mobil pada kecepatan 20-30 kilometer per jam dengan objek yang tidak bergerak, seperti dinding.
Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak semua tabrakan akan memicu airbag. Misalnya, menabrak kendaraan yang terparkir atau rambu lalu lintas yang dapat berubah bentuk, seringkali tidak cukup untuk memicu mekanisme pengembangan airbag.
Reaksi Kimia di Balik Pengembangan Airbag
Proses pengembangan airbag sendiri melibatkan reaksi kimia di dalam sebuah komponen bernama inflator. Reaksi kimia ini menghasilkan gas tidak beracun yang mengisi kantung udara secara cepat. Proses ini terjadi dalam hitungan milidetik dan dirancang untuk melindungi pengemudi dan penumpang dari benturan langsung dengan bagian interior mobil.
Kondisi Lain yang Memicu Pengembangan Airbag
Selain benturan dari depan, airbag juga bisa mengembang akibat benturan serius pada bagian bawah mobil. Beberapa contohnya adalah menabrak trotoar atau pinggir jalan dengan keras, terjatuh ke dalam lubang yang dalam, atau mendarat keras setelah melompat. Ini menunjukkan bahwa desain airbag juga mempertimbangkan berbagai skenario kecelakaan.
Kapan Airbag Tidak Mengembang?
Perlu diketahui, SRS airbag tidak dirancang untuk mengembang saat terjadi benturan ringan dari depan, samping, belakang, atau saat mobil terguling. Ini karena airbag dirancang untuk melindungi dalam situasi kecelakaan yang lebih serius. Dalam benturan ringan, sabuk pengaman dan struktur mobil yang dirancang untuk menyerap energi benturan sudah cukup untuk memberikan perlindungan.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang cara kerja airbag, diharapkan pengemudi lebih sadar akan pentingnya fitur keselamatan ini dan lebih berhati-hati saat berkendara. Airbag adalah pelindung yang sangat bermanfaat, namun bukan jaminan mutlak keselamatan. Berkendara dengan aman dan patuhi peraturan lalu lintas tetap menjadi prioritas utama.