CALIFORNIA – Dunia otomotif kembali dikejutkan dengan hasil studi terbaru dari JD Power mengenai kualitas kendaraan. Sebuah tren menarik muncul, di mana mobil-mobil asal Korea Selatan menunjukkan peningkatan signifikan, sementara merek-merek Jepang justru mengalami penurunan dalam hal kualitas. Data ini berdasarkan keluhan yang tercatat dalam tiga bulan pertama kepemilikan kendaraan, diukur dalam jumlah masalah per 100 unit mobil. Skor yang lebih rendah mengindikasikan kualitas yang lebih baik.
Porsche berhasil mempertahankan posisinya di puncak klasemen untuk tahun kedua berturut-turut dengan skor 80. Namun, sorotan utama tertuju pada Kia yang melompat ke posisi kedua, menandai debut merek Korea ini sebagai runner-up di antara merek non-premium. Prestasi ini sekaligus menegaskan bahwa mobil Korea kini tak bisa lagi dipandang sebelah mata.
Peringkat lima besar juga diisi oleh Jaguar, Hyundai, dan Infiniti, menunjukkan persaingan ketat di antara berbagai merek global. Secara keseluruhan, merek Korea mencatatkan skor rata-rata kolektif 90, sebuah pencapaian yang melampaui ekspektasi banyak pihak. Yang lebih menarik, merek Eropa dengan skor 113 juga untuk pertama kalinya berhasil mengungguli merek Jepang (114), begitu pula dengan merek-merek Amerika Serikat yang juga membukukan skor 114.
Renee Stephens, VP of Automotive Quality di JD Power, mengungkapkan bahwa selama ini merek Jepang selalu dianggap sebagai tolok ukur kualitas kendaraan. "Meskipun merek Jepang terus melakukan perbaikan, kita menyaksikan merek lain, khususnya merek Korea, benar-benar melaju cepat dalam meningkatkan kualitas," ujarnya.
Studi ini memberikan gambaran jelas mengenai pergeseran lanskap persaingan di industri otomotif. Merek-merek Korea terbukti mampu menawarkan produk dengan kualitas yang semakin baik, bahkan menantang dominasi merek-merek Jepang yang sudah mapan. Fenomena ini tentu menjadi perhatian tersendiri bagi para konsumen yang mencari kendaraan dengan kualitas terbaik dan menjadi indikasi persaingan yang semakin ketat di pasar otomotif global.