Kuala Lumpur – Kabar tak sedap kembali menghampiri pemilik kendaraan Honda di Malaysia. Honda Malaysia baru saja mengumumkan penarikan kembali (recall) yang melibatkan 46.710 unit mobil dari berbagai model. Recall ini dipicu oleh masalah pada inflator airbag yang dipasok oleh Takata, pemasok yang sama yang pernah menimbulkan masalah serupa di masa lalu.
Langkah recall ini bukan kali pertama bagi Honda Malaysia. Sebelumnya, pada Mei 2015, mereka telah melakukan recall terhadap 87.182 unit mobil dengan permasalahan serupa. Hal ini menunjukkan bahwa isu inflator airbag Takata masih menjadi momok bagi produsen otomotif dan pemilik kendaraan.
Pihak Honda Malaysia menegaskan bahwa penggantian inflator airbag akan dilakukan secara gratis untuk semua kendaraan yang terlibat. Langkah ini diambil sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan demi keselamatan pengemudi dan penumpang.
Recall kali ini terbagi dalam dua kategori. Sebanyak 26.186 unit kendaraan mengalami masalah pada inflator airbag penumpang depan, sementara 20.524 unit lainnya bermasalah pada inflator airbag pengemudi.
Model-model Honda yang terdampak recall ini adalah:
- Honda City: Produksi tahun 2008 hingga 2009
- Honda Civic: Produksi tahun 2007 hingga 2009
- Honda CR-V: Produksi tahun 2007 hingga 2008
- Honda Jazz: Produksi tahun 2007 hingga 2009
Honda Malaysia mengimbau kepada seluruh pemilik mobil Honda dari model-model tersebut untuk segera menghubungi dealer resmi terdekat atau mengikuti pengumuman resmi terkait prosedur recall. Keamanan dan keselamatan adalah prioritas utama, sehingga pemilik mobil tidak boleh mengabaikan pemberitahuan ini.
Masalah inflator airbag Takata memang telah menjadi isu global dalam industri otomotif selama beberapa tahun terakhir. Inflator yang tidak berfungsi dengan baik dapat menyebabkan pecahan logam terlempar ke arah pengemudi dan penumpang saat airbag mengembang, sehingga dapat menimbulkan cedera serius bahkan fatal.
Recall ini kembali mengingatkan betapa pentingnya peran komponen keselamatan seperti airbag pada kendaraan. Produsen otomotif juga diharapkan untuk lebih selektif dalam memilih pemasok komponen dan melakukan pengawasan kualitas yang ketat untuk mencegah terjadinya masalah serupa di masa depan.