KUALA LUMPUR – Pemerintah Malaysia mengambil langkah progresif dengan mengumumkan rencana peralihan kendaraan dinas dari mobil konvensional berbahan bakar fosil ke mobil listrik (EV). Proyek ambisius ini dijadwalkan mulai bergulir tahun depan, dengan tujuan utama menciptakan lingkungan pemerintahan yang lebih berkelanjutan dan menjadi contoh bagi sektor publik lainnya.
Menteri Sumber Daya Alam dan Kelestarian Lingkungan Hidup Malaysia, Nik Nazmi Nik Ahmad, mengungkapkan bahwa transisi ini akan dilakukan secara bertahap. “Prosesnya sudah dimulai dan akan segera diselesaikan, meski tidak dilakukan secara serentak," ujarnya.
Langkah ini didorong oleh komitmen pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mendukung agenda keberlanjutan nasional. Nik Nazmi menjelaskan bahwa pedoman transisi telah disusun oleh Kementerian Sumber Daya Alam dan Keberlanjutan Alam (NRES) bersama Malaysian Green Technology and Climate Change Corporation (MGTC), dengan melibatkan para ahli teknis dan pemangku kepentingan.
Dokumen panduan tersebut merinci strategi transisi yang komprehensif, mulai dari inventarisasi armada kendaraan saat ini, pemilihan model EV yang sesuai, perencanaan infrastruktur pengisian daya, hingga analisis biaya dan target pengurangan emisi. Pemilihan model kendaraan listrik pun akan mempertimbangkan opsi dari produsen lokal maupun merek EV lain, sesuai kebutuhan masing-masing lembaga pemerintah.
"Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan, tetapi juga untuk menurunkan biaya operasional dan pemeliharaan kendaraan pemerintah dalam jangka panjang," tambah Nik Nazmi. Pemerintah Malaysia optimis bahwa peralihan ke mobil listrik akan memberikan dampak positif dan efektif dalam pengelolaan lingkungan, serta mendukung visi Putrajaya sebagai Kota Rendah Karbon pada tahun 2025.
Lebih lanjut, proyek ini juga diharapkan dapat memicu adopsi kendaraan listrik yang lebih luas di kalangan masyarakat. Dengan menyediakan infrastruktur pendukung dan menunjukkan contoh konkret penerapan teknologi ramah lingkungan, pemerintah berharap dapat mendorong perubahan perilaku dan mempercepat transisi menuju mobilitas yang berkelanjutan di Malaysia.
Kementerian Keuangan akan memainkan peran penting dalam menentukan lembaga pemerintah mana saja yang akan pertama kali beralih ke mobil listrik, berdasarkan skala prioritas dan kebutuhan operasional. Pemerintah juga berkomitmen untuk memastikan bahwa transisi ini berjalan dengan lancar dan efektif, sehingga dapat memberikan manfaat maksimal bagi lingkungan dan masyarakat.
Rencana ini menandai komitmen Malaysia dalam mengadopsi teknologi hijau dan menjadi pionir dalam mendorong mobilitas berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara. Dengan langkah strategis ini, Malaysia berharap dapat memimpin dalam upaya global untuk mengatasi perubahan iklim dan membangun masa depan yang lebih bersih dan hijau.