JAKARTA – Fenomena mobil terbakar bukan lagi cerita langka. Dari mobil keluarga hingga kendaraan mewah, semua berpotensi menjadi korban si jago merah. Ironisnya, penyebab utama sering kali bukan masalah mesin kompleks, melainkan hal sepele yang kerap terabaikan: konsleting listrik akibat pemasangan aksesoris dan kondisi kabel yang tak prima.
Pakar otomotif menyebutkan, instalasi kelistrikan yang serampangan menjadi biang keladi utama. Pemasangan aksesoris tambahan yang tidak standar, dengan kabel yang kualitasnya buruk atau tanpa keahlian yang memadai, berpotensi memicu korsleting. Percikan api yang dihasilkan kemudian membakar material peredam suara di sekitar kabel, dan dengan cepat merembet ke seluruh bagian mobil. Situasinya kian parah karena sumber daya listrik dari aki terus memasok energi ke titik api.
"Konsleting adalah pemicu paling sering kebakaran mobil. Pemasangan aksesoris yang sembarangan, atau kabel yang sudah tua, sering menjadi penyebabnya," ujar seorang teknisi senior di sebuah bengkel ternama.
Pentingnya perawatan berkala terhadap sistem kelistrikan sering kali diabaikan pemilik kendaraan. Padahal, memeriksa kondisi kabel dan memastikan pemasangan aksesoris dilakukan oleh tenaga ahli bisa mencegah malapetaka.
Perhatikan Usia Kabel dan Pemasangan Aksesoris
Selain kualitas kabel, usia pakai juga menjadi faktor krusial. Kabel memiliki usia pakai terbatas, umumnya sekitar 5 tahun. Setelah melewati masa itu, kualitas isolasi kabel bisa menurun drastis, meningkatkan risiko kerusakan dan memicu korsleting. Kendaraan yang sudah berumur lima tahun ke atas disarankan untuk melakukan pemeriksaan kelistrikan secara menyeluruh.
Pemasangan aksesoris, seperti lampu tambahan, audio, atau perangkat elektronik lain, juga perlu menjadi perhatian. Pilih aksesoris dengan kualitas terjamin dan pastikan pemasangannya dilakukan oleh teknisi yang memahami sistem kelistrikan mobil. Pemasangan yang serampangan, meskipun menggunakan aksesoris berkualitas, tetap berpotensi menyebabkan masalah.
Tragedi yang Berulang
Beberapa kasus kebakaran mobil yang menjadi sorotan publik membuktikan bahwa ancaman ini nyata. Pada April 2020 lalu, sebuah Toyota Alphard hangus terbakar di jalanan Jakarta. Kejadian serupa terulang pada November 2020, di mana sebuah Alphard lain juga ludes dilalap api saat perjalanan. Dalam kedua kasus tersebut, tidak ada korban jiwa, namun kerugian material yang ditimbulkan sangat besar.
"Dua kejadian terbakarnya Alphard itu menjadi bukti bahwa semua jenis mobil berpotensi terbakar jika ada masalah pada kelistrikan," lanjut teknisi tersebut.
Kasus-kasus ini seharusnya menjadi pengingat bagi seluruh pemilik kendaraan untuk lebih peduli terhadap sistem kelistrikan mobil mereka. Jangan anggap remeh masalah kabel, karena kerugian yang ditimbulkannya bisa sangat fatal. Perawatan rutin, pemasangan aksesoris yang benar, serta kesadaran terhadap usia kabel adalah kunci utama mencegah kebakaran mobil.