SERPONG – Para pemilik motor listrik, jangan sepelekan urusan tekanan angin ban! Seringkali dianggap remeh, tekanan angin yang tak sesuai justru bisa berakibat fatal, khususnya pada motor listrik. Bukan hanya soal kenyamanan berkendara, melainkan juga soal keselamatan dan kantong Anda.
Seorang spesialis motor listrik dari bengkel LC Ban di Serpong, Robith Wakhyudin, mengungkapkan fakta penting: pelek aluminium pada motor listrik ternyata lebih ‘lembek’ dibanding motor bensin. Hal ini dikarenakan desainnya yang memang dibuat untuk lebih cepat melepas panas dari dinamo hub motor (BLDC).
"Motor listrik BLDC di roda belakang, aluminiumnya pasti lebih lembek. Sengaja begitu agar cepat melepas panas. Beda dengan pelek motor bensin yang lebih padat," jelas Robith.
Akibatnya, pelek motor listrik lebih rentan bengkok bahkan pecah jika tekanan angin ban kurang. Robith menjelaskan, banyak kejadian pelek motor listrik rusak akibat tekanan angin yang tak ideal, terutama setelah menghantam lubang di jalan.
Kerusakan ini jelas bukan masalah sepele. Biaya penggantian pelek belakang motor listrik cukup menguras dompet, karena biasanya dijual dalam satu set dengan dinamo hub motor (BLDC). Sebagai gambaran, satu set roda belakang motor listrik merek Polytron bisa mencapai Rp 2,8 juta, sementara merek Volta sekitar Rp 2 juta.
Lantas, bagaimana cara menjaga tekanan angin ban motor listrik tetap ideal?
Robith memberikan tips sederhana namun krusial: selalu perhatikan tekanan angin ban. "Tekanan udara ban motor listrik rata-rata belakang 35 psi, itu paling kecil. Depan ukuran standar 30 psi atau 32 psi. Kalau belakang 30 psi saja, kena lubang sedikit pasti penyok. Sudah sering kejadian," ujarnya.
Ia juga mengingatkan para pengendara untuk lebih berhati-hati saat melewati jalan berlubang. Tekanan angin yang tepat akan membantu ban meredam benturan, sehingga meminimalkan risiko pelek bengkok.
Jadi, jangan anggap enteng urusan tekanan angin ban motor listrik. Luangkan waktu untuk mengeceknya secara berkala. Dengan demikian, Anda bukan hanya menjaga performa motor tetap prima, tetapi juga menghemat pengeluaran untuk perbaikan yang tidak perlu. Ingat, keselamatan berkendara berawal dari hal-hal kecil, termasuk tekanan angin ban yang tepat.