Jakarta – Ban adalah satu-satunya titik kontak kendaraan dengan jalan. Kondisi ban yang prima sangat krusial untuk keselamatan dan kenyamanan berkendara. Salah satu aspek perawatan ban yang sering diabaikan adalah pengisian angin. Padahal, tekanan angin yang tepat adalah kunci dari performa ban yang optimal.
Cek Rutin Tekanan Angin, Minimal Dua Minggu Sekali
Jangan tunggu sampai ban kempis atau terasa tidak nyaman untuk mengecek tekanan angin. Idealnya, tekanan angin ban diperiksa setidaknya dua minggu sekali. Kurangnya tekanan angin bisa menyebabkan ban cepat aus, boros bahan bakar, bahkan meningkatkan risiko kecelakaan.
Isi Angin Saat Ban Dingin, Lebih Akurat
Waktu terbaik untuk mengisi angin ban adalah saat ban masih dingin. Ketika ban digunakan, gesekan dengan jalan akan menghasilkan panas yang membuat tekanan udara di dalam ban meningkat. Pengisian saat ban panas dapat membuat pengukuran tekanan menjadi tidak akurat. Jika terpaksa mengisi saat ban panas, tambahkan tekanan sekitar 10-20% dari rekomendasi pabrikan.
Tekanan Angin Sesuai Beban, Jangan Lupa!
Tekanan angin ban yang ideal adalah sesuai rekomendasi pabrikan kendaraan. Informasi ini biasanya tertera pada stiker di pintu pengemudi atau buku manual. Namun, jika mobil mengangkut beban lebih berat, misalnya saat mudik atau membawa banyak penumpang dan barang, sebaiknya tekanan angin ditambah 10-20% untuk menjaga stabilitas dan performa ban.
Nitrogen Lebih Unggul dari Angin Biasa?
Penggunaan nitrogen sebagai pengisi ban semakin populer. Nitrogen memiliki keunggulan karena lebih stabil terhadap perubahan suhu dibandingkan udara biasa. Selain itu, molekul nitrogen lebih besar sehingga lebih sulit keluar dari pori-pori ban, mengurangi risiko ban kempis dan kehilangan tekanan.
Rotasi Ban, Bikin Awet Lebih Lama
Selain tekanan angin yang tepat, rotasi ban juga penting untuk memperpanjang usia pakai ban. Lakukan rotasi ban secara berkala, misalnya saat melakukan servis rutin kendaraan. Biasanya, ban depan akan lebih cepat aus dibandingkan ban belakang karena beban dan gaya gesek yang lebih besar. Dengan rotasi, keausan ban bisa lebih merata.
Perhatikan Kondisi Kembang Ban
Jangan lupa untuk memeriksa kondisi kembang ban secara rutin. Kembang ban yang masih tebal menjamin cengkeraman ban pada jalan. Jika kembang ban sudah menipis hingga kurang dari 1,6 mm, segera ganti ban. Ban yang aus berpotensi meningkatkan risiko kecelakaan, terutama saat hujan atau kondisi jalan licin.
Dengan perawatan yang tepat, ban kendaraan akan lebih awet dan performanya tetap terjaga. Jangan remehkan aspek kecil ini, karena keselamatan dan kenyamanan berkendara sangat bergantung pada kondisi ban yang prima.