Jakarta – Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) kerap diwarnai lonjakan volume kendaraan di jalan tol. Untuk mengurai kemacetan, rekayasa lalu lintas berupa contraflow menjadi opsi yang sering diterapkan. Namun, perlu diingat, contraflow bukanlah jalur normal. Pengendara wajib ekstra hati-hati dan waspada demi keselamatan.

Contraflow, sederhananya, adalah pengalihan arus lalu lintas dengan menggunakan jalur yang berlawanan arah dari kondisi normal. Biasanya diterapkan di jalur-jalur yang berpotensi padat, seperti ruas tol Jakarta-Cikampek atau Jagorawi. Pihak kepolisian bekerjasama dengan operator jalan tol mengimplementasikannya demi kelancaran arus mudik dan balik.

Risiko dan Hal yang Harus Diperhatikan

Mengemudi di jalur contraflow bukan tanpa risiko. Perlu diingat bahwa Anda berkendara di jalur yang berlawanan arah dari biasanya. Selain itu, jarak yang ditempuh bisa cukup panjang. Oleh karena itu, persiapan yang matang sangatlah penting.

Ahli keselamatan berkendara, Sony Susmana, menekankan bahwa contraflow adalah rekayasa lalu lintas yang berpotensi bahaya besar jika tidak dihadapi dengan kesiapan. "Potensi bahaya sangat besar jika tidak siap. Langkah yang harus diperhatikan adalah tentukan dulu arah dari contraflow dan disesuaikan dengan arah keluar tol," ujarnya.

Tips Aman Berkendara di Jalur Contraflow

Lantas, apa saja yang perlu diperhatikan saat melintasi jalur contraflow? Berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan:

  1. Pahami Arah dan Titik Keluar: Sebelum memasuki jalur contraflow, pastikan Anda sudah memahami betul arah dan titik keluar tol yang akan dituju. Jangan sampai salah jalur karena minimnya rambu atau ketidaktahuan.
  2. Jaga Kondisi Fisik: Kondisi fisik yang prima sangatlah krusial. Jangan mengemudi dalam keadaan lelah atau mengantuk. Istirahat yang cukup sebelum melakukan perjalanan.
  3. Tidak Saling Mendahului: Hindari saling mendahului kendaraan lain. Risiko selip atau tabrakan akan meningkat jika Anda melakukan manuver yang berbahaya. Jaga jarak aman dengan kendaraan lain.
  4. Jaga Kecepatan: Kecepatan ideal di jalur contraflow adalah antara 60-80 km/jam. Sesuaikan kecepatan dengan arus lalu lintas. Jangan terlalu cepat atau terlalu lambat.
  5. Libatkan Penumpang Depan: Jadikan penumpang depan sebagai co-driver. Mereka bisa membantu mengingatkan arah atau titik keluar tol, juga memberikan perhatian tambahan pada kondisi lalu lintas.
  6. Perhatikan Rambu dan Petunjuk: Selalu perhatikan rambu-rambu lalu lintas dan petunjuk yang diberikan petugas di lapangan. Jangan ragu bertanya jika Anda merasa bingung atau ragu.

Dengan menerapkan tips-tips di atas, diharapkan perjalanan Anda di jalur contraflow dapat berjalan dengan aman dan lancar. Selalu utamakan keselamatan berkendara, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Jangan sampai euforia libur Nataru berubah menjadi petaka karena lalai dalam berkendara.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini