Jakarta – Aksi nekat pengendara motor yang melawan arah kerap kali memicu perdebatan dan kecelakaan lalu lintas. Baru-baru ini, sebuah video viral memperlihatkan seorang pengendara motor yang melawan arah tertabrak oleh pengendara lain, memicu kembali diskusi tentang hukum dan risiko perilaku tersebut. Kejadian ini bukan hanya sekadar insiden, tetapi juga membuka mata kita tentang pentingnya mematuhi peraturan lalu lintas.

Dalam kasus tabrakan akibat lawan arah, siapa yang bersalah? Secara hukum, pengendara yang melawan arah jelas melanggar peraturan lalu lintas dan dapat dikenakan sanksi. Namun, apakah pengendara yang menabrak juga otomatis terbebas dari kesalahan?

"Dalam hukum, pelanggaran lalu lintas bukan hanya soal siapa yang salah dan benar, tetapi juga ada aspek kelalaian," ujar seorang pengamat hukum lalu lintas yang enggan disebutkan namanya. Menurutnya, jika pengendara yang menabrak terbukti tidak berhati-hati atau berkendara dengan kecepatan tinggi, ia juga bisa dianggap lalai dan ikut bertanggung jawab.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa dalam kasus ini, polisi akan melakukan investigasi menyeluruh. Bukti-bukti seperti rekaman video, keterangan saksi, dan jejak pengereman akan dikumpulkan untuk menentukan siapa yang paling bertanggung jawab.

Di sisi lain, fenomena lawan arah juga mencerminkan kurangnya kesadaran dan pemahaman pengendara akan pentingnya keselamatan berkendara. Perilaku ini tidak hanya membahayakan diri sendiri, tetapi juga pengguna jalan lain.

Selain soal hukum, risiko membeli motor bekas tanpa BPKB juga masih menjadi masalah serius. Banyak masyarakat yang tergiur harga murah namun mengabaikan risiko hukum dan administrasi yang bisa menimpa. Praktik jual beli motor "bodong" ini kerap kali menjadi celah bagi tindak kejahatan.

"Beli motor tanpa BPKB itu sama saja dengan membeli masalah," tegas seorang petugas kepolisian yang menangani kasus ranmor. Menurutnya, selain melanggar hukum, motor tanpa BPKB juga akan sulit untuk diurus legalitasnya. Bahkan, pemilik kendaraan bisa jadi terjerat kasus pidana jika motor tersebut terbukti hasil curian.

Kemudian, menjelang libur Natal dan Tahun Baru, penerapan sistem contraflow di ruas tol juga menjadi perhatian. Pihak kepolisian terus melakukan sosialisasi dan pengaturan lalu lintas untuk memastikan kelancaran arus mudik dan balik. Namun, pengguna jalan juga perlu berperan aktif dalam menjaga keselamatan dengan mematuhi rambu dan arahan petugas.

"Kami imbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dan mematuhi peraturan lalu lintas," ujar seorang juru bicara kepolisian. Pihaknya juga mengingatkan agar pengendara selalu memastikan kendaraannya dalam kondisi prima dan tidak mengemudi dalam kondisi lelah.

Selain itu, teknik mengemudi juga memegang peranan penting dalam keselamatan dan kenyamanan berkendara. Mengemudi di jalan berkelok-kelok memang membutuhkan keterampilan khusus agar penumpang tidak merasa mual. Para ahli menyarankan agar pengemudi menjaga kecepatan, tidak melakukan manuver tiba-tiba, dan selalu fokus pada jalan.

"Mengemudi itu bukan soal kecepatan, tapi juga soal kenyamanan dan keselamatan," kata seorang instruktur mengemudi. Menurutnya, seorang pengemudi yang baik adalah mereka yang mampu mengantisipasi setiap risiko di jalan dan selalu menjaga etika berlalu lintas.

Dengan memahami berbagai aspek ini, diharapkan para pengguna jalan dapat lebih bijak dalam berkendara dan turut serta menciptakan lalu lintas yang aman dan nyaman bagi semua.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini