Jakarta – Kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% pada tahun depan memang menghadirkan tantangan baru bagi industri otomotif. Namun, PT Chery Sales Indonesia (CSI) justru melihat celah peluang di balik kebijakan ini, terutama melalui insentif yang diberikan pemerintah untuk kendaraan ramah lingkungan.

Kepala Departemen Brand PT CSI, Rifkie Setiawan, mengungkapkan bahwa perusahaan akan memanfaatkan berbagai insentif yang ditawarkan pemerintah, termasuk subsidi untuk kendaraan listrik dan plug-in hybrid (PHEV). Langkah ini dianggap sebagai strategi jitu untuk menstabilkan harga dan tetap kompetitif di pasar.

"Pemerintah kan selain mengeluarkan kebijakan opsen, mereka juga memberikan subsidi. Artinya, ini peluang bagi industri otomotif, terutama Chery untuk mendapatkan insentif-insentif tersebut di tahun depan," jelas Rifkie di sela-sela acara serah terima 5.000 unit Chery E5 Pure dan J6 di Jakarta Selatan, Minggu (22/12/2024).

Rifkie mengakui bahwa kenaikan PPN memang akan berdampak pada harga jual kendaraan. Namun, ia menegaskan bahwa Chery sangat berhati-hati dalam menetapkan harga. Perusahaan tidak ingin terlibat dalam perang harga yang bisa merugikan. Sebaliknya, Chery fokus pada penetapan harga yang terjangkau dan sesuai dengan nilai produk.

"Untuk kenaikan harga memang masih kita hitung, tapi kemungkinan akan ada penyesuaian. Kita enggak mau terjebak dalam kompetisi harga yang lama-lama turun. Kita ingin harga yang betul-betul affordable atau bisa diterima masyarakat. Apalagi ditambah subsidi 3%, menurut kami itu sudah cukup," kata Rifkie.

Tahun 2024 menjadi tahun yang manis bagi Chery, terutama dalam segmen kendaraan listrik. Perusahaan berhasil mencatatkan rekor penjualan untuk kendaraan listrik. Di tahun 2025, Chery akan lebih agresif menghadirkan produk PHEV, seiring dengan dukungan pemerintah terhadap teknologi kendaraan ramah lingkungan.

"Tahun ini kita menikmati dari sisi electric vehicles. Kami membuat rekor di 2024 untuk EV. Di 2025, kami sangat mengapresiasi insentif pemerintah untuk PHEV. Kami akan support dengan produk-produk baik hybrid dan PHEV di tahun depan," imbuh Rifkie.

Langkah Chery ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak hanya berfokus pada tantangan kenaikan pajak, tetapi juga adaptif dengan perubahan kebijakan. Pemanfaatan insentif pemerintah menjadi strategi kunci untuk memperkuat posisi mereka di pasar otomotif Indonesia yang semakin dinamis. Dengan dukungan pemerintah terhadap kendaraan ramah lingkungan, Chery optimis dapat terus berinovasi dan menghadirkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar, tanpa harus mengorbankan daya saing harga.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini