Jakarta – Pasar otomotif Indonesia mengalami perlambatan menjelang akhir tahun. Data terbaru dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan penurunan penjualan wholesale atau dari pabrik ke diler sebesar 3,7 persen pada November 2024 dibandingkan bulan sebelumnya. Secara tahunan, penurunan bahkan mencapai 14,7 persen, dengan total 784.788 unit terjual sepanjang Januari hingga November 2024, dibandingkan 920.518 unit pada periode yang sama tahun lalu.
Meskipun pasar lesu, Toyota Kijang Innova (termasuk model reborn dan zenix) masih menunjukkan dominasinya dengan menduduki posisi teratas mobil terlaris. Penjualan Innova tercatat sebanyak 5.908 unit, naik tipis dari 5.693 unit pada bulan sebelumnya. Di bawah Innova, Toyota Avanza dan Honda Brio juga mempertahankan posisi kuat dengan masing-masing mencatat penjualan 5.694 unit dan 4.538 unit. Kedua model ini mengalami sedikit penurunan penjualan sekitar 2 persen, namun tetap stabil di papan atas.
Menariknya, Toyota Calya, yang mewakili segmen Low Cost Green Car (LCGC), berhasil mencatatkan pertumbuhan positif. Penjualan Calya naik 4,6 persen secara bulanan, melesatkannya dari posisi keenam ke posisi keempat dalam daftar mobil terlaris. Sementara itu, Daihatsu Gran Max PU harus rela turun satu peringkat, meski tetap berada di lima besar dengan penjualan 3.010 unit.
Pergeseran signifikan terjadi di luar lima besar. BYD M6, yang sebelumnya kerap menghiasi daftar 10 besar, terlempar ke posisi ke-11 akibat penurunan penjualan. Posisi BYD M6 kini digantikan oleh Daihatsu Sigra dan Honda WR-V. Hal ini membuat tidak ada satu pun produk BYD yang masuk dalam daftar 10 mobil terlaris pada November 2024.
Berikut adalah daftar lengkap 5 besar mobil terlaris di Indonesia pada November 2024:
- Toyota Kijang Innova (5.908 unit)
- Toyota Avanza (5.694 unit)
- Honda Brio (4.538 unit)
- Toyota Calya (angka tidak disebutkan)
- Daihatsu Gran Max PU (3.010 unit)
Perlambatan pasar otomotif nasional pada November 2024 ini menjadi sinyal peringatan bagi para pelaku industri. Namun, di tengah kondisi ini, beberapa model mobil tetap mampu menunjukkan ketangguhannya, dengan Toyota Kijang Innova sebagai salah satu contohnya. Pergeseran posisi beberapa model juga memberikan gambaran dinamika pasar yang terus bergerak.
Penting untuk mengamati lebih lanjut bagaimana kondisi ini akan memengaruhi peta persaingan industri otomotif di Indonesia pada bulan-bulan mendatang, terutama di penghujung tahun. Pasar yang fluktuatif menuntut para produsen untuk terus berinovasi dan beradaptasi agar tetap dapat mempertahankan pangsa pasarnya.