Jakarta – Mobil yang terasa tiba-tiba kehilangan tenaga, disertai dengan suara mesin yang tak biasa, bisa jadi merupakan sinyal bahaya. Salah satu penyebab yang patut diwaspadai adalah overheat atau kondisi mesin yang terlalu panas. Kondisi ini tak boleh dianggap remeh, karena bisa berakibat kerusakan yang lebih parah jika diabaikan.
Seringkali, pengemudi terlambat menyadari gejala overheat karena munculnya yang perlahan. Namun, ada beberapa tanda yang bisa menjadi acuan agar kita lebih waspada. Salah satunya adalah lampu indikator suhu yang menyala merah di dasbor. Lampu ini berfungsi sebagai peringatan dini ketika suhu mesin telah melewati batas aman. Jika lampu ini menyala, segera menepi dan matikan mesin.
Selain indikator visual, performa mobil yang menurun drastis juga patut dicurigai. Mesin yang terlalu panas akan mengganggu proses pembakaran yang optimal. Kepadatan udara, waktu ledakan, dan faktor-faktor lain yang berpengaruh pada kinerja mesin jadi terpengaruh. Akibatnya, tenaga yang dihasilkan menjadi berkurang dan mobil terasa "loyo".
Suara mesin yang "ngelitik" juga menjadi pertanda lain. Suara ini muncul akibat pembakaran yang terjadi lebih dini dari seharusnya, karena suhu mesin yang terlalu tinggi. Lebih lanjut, sistem pendingin kabin atau AC juga akan terpengaruh. Jika tiba-tiba hembusan AC terasa tidak sejuk lagi, ini bisa menjadi salah satu indikasi overheat.
Penting untuk diingat, kondisi overheat bukan hanya mengganggu kenyamanan berkendara, tetapi juga bisa menyebabkan kerusakan serius pada komponen mesin. Suhu yang terlampau tinggi bisa merusak berbagai komponen vital seperti kepala silinder, piston, dan sistem pendingin itu sendiri.
Jika Anda mendapati gejala-gejala di atas, jangan ragu untuk segera mengambil tindakan. Matikan mesin, biarkan dingin, dan periksa level cairan pendingin. Jika diperlukan, bawa mobil Anda ke bengkel terpercaya untuk penanganan lebih lanjut. Pencegahan selalu lebih baik daripada mengobati, jadi jangan abaikan tanda-tanda overheat pada mobil Anda.
