Cikarang – Mitsubishi Motors Indonesia (MMKI) terang-terangan mengharapkan insentif yang lebih besar untuk mobil hybrid. Harapan ini disampaikan langsung oleh President & CEO Mitsubishi Motors Corporation, Takao Kato, di sela-sela kunjungannya ke pabrik MMKI di Cikarang, Jawa Barat, Jumat (20/12/2024).
"Tentu insentifnya kalau lebih tinggi lebih baik," kata Kato, menanggapi kebijakan pemerintah yang akan memberikan insentif fiskal untuk mobil hybrid mulai 1 Januari 2025.
Saat ini, pemerintah memberikan insentif berupa pemangkasan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) sebesar 3 persen untuk mobil hybrid. Namun, Mitsubishi menilai insentif tersebut belum cukup untuk mendorong adopsi mobil hybrid secara masif di Indonesia.
Berdasarkan peraturan yang berlaku, mobil hybrid dikenakan PPnBM sebesar 15-20 persen dengan dasar pengenaan pajak yang bervariasi. Setelah dikurangi insentif pemerintah, PPnBM mobil hybrid menjadi sekitar 3-5 persen.
Kato juga mengungkapkan bahwa Mitsubishi sedang aktif berdiskusi dengan Kementerian Perindustrian untuk menyusun peta jalan elektrifikasi kendaraan di Indonesia. Diskusi ini tidak hanya melibatkan Mitsubishi, tetapi juga merek otomotif lain yang beroperasi di Indonesia.
"Lewat diskusi bersama Menperin, saya kira yang penting adalah untuk menentukan bagaimana insentif yang baik untuk model hybrid," jelas Kato, menggarisbawahi pentingnya insentif yang tepat untuk mendukung pengembangan mobil hybrid.
Produksi Hybrid untuk Pasar Domestik dan Ekspor
Mitsubishi tidak hanya berharap insentif yang lebih besar, tetapi juga berkomitmen untuk memproduksi mobil hybrid di Indonesia. Pabrik MMKI di Cikarang akan menjadi basis produksi kendaraan elektrifikasi ini.
"Mitsubishi Motors akan meningkatkan volume produksi MMKI lebih banyak. Kita akan mengenalkan banyak model baru, termasuk elektrifikasi seperti model hybrid," kata Kato.
Pabrik MMKI sendiri memiliki kapasitas produksi hingga 220.000 unit per tahun dan telah mengekspor produknya ke sekitar 50 negara di berbagai belahan dunia. Dengan memproduksi mobil hybrid di Indonesia, Mitsubishi berencana untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan juga memperluas jangkauan ekspornya.
Meskipun belum mengkonfirmasi model spesifik yang akan diproduksi, Kato memberikan sedikit bocoran bahwa mobil hybrid buatan Mitsubishi Cikarang akan diekspor ke berbagai negara seperti Timur Tengah, Afrika, dan ASEAN.
Ketika disinggung apakah Xpander Hybrid menjadi salah satu kandidat model yang akan diproduksi, Kato hanya menjawab diplomatis, "Mungkin (Xpander Hybrid), tapi masih rahasia."
Dukungan Pemerintah untuk Elektrifikasi Mitsubishi
Komitmen Mitsubishi dalam mengembangkan teknologi elektrifikasi di Indonesia mendapatkan apresiasi dari pemerintah. Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, menyampaikan dukungannya agar Mitsubishi terus berinovasi dalam menghadirkan kendaraan ramah lingkungan.
"Pemerintah sangat menghargai komitmen tinggi Mitsubishi untuk bisa partisipasi dalam perlindungan terhadap lingkungan dan bumi dengan memproduksi mobil EV," ujar Faisol Riza.
Pemerintah berharap agar pabrik MMKI terus mempercepat inovasi dan teknologi elektrifikasi untuk menjawab kebutuhan mobilitas masa depan. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mendorong transisi menuju era kendaraan yang lebih ramah lingkungan.
Dengan dukungan insentif yang tepat dan komitmen dari produsen otomotif seperti Mitsubishi, diharapkan adopsi mobil hybrid di Indonesia akan semakin meningkat, membawa dampak positif bagi lingkungan dan industri otomotif nasional.