Persaingan di pasar skutik bongsor Indonesia kembali memanas dengan hadirnya Yamaha Aerox Alpha. Generasi terbaru Aerox ini hadir dengan inovasi yang cukup signifikan, terutama pada sektor mesin dan fitur. Lalu, bagaimana perbandingan langsungnya dengan sang rival, Honda Vario 160? Mari kita bedah lebih dalam.

Desain dan Dimensi: Aerox Alpha Lebih Bongsor

Dari segi tampilan, Aerox Alpha memang terlihat lebih agresif dan sporty. Dimensinya pun lebih besar dibandingkan Vario 160. Aerox Alpha memiliki panjang 1.980 mm, lebar 710 mm, dan tinggi 1.170 mm, dengan jarak sumbu roda 1.350 mm. Sementara itu, Vario 160 memiliki dimensi yang lebih ringkas, yaitu panjang 1.926 mm, lebar 679 mm, tinggi 1.088 mm, dan jarak sumbu roda 1.277 mm. Perbedaan dimensi ini membuat Aerox Alpha terasa lebih bongsor dan berotot, sementara Vario 160 lebih lincah dan ramping.

Mesin: Performa Mirip, Torsi Aerox Alpha Lebih Unggul

Kedua skutik ini sama-sama mengusung mesin berkapasitas 150cc-an. Aerox Alpha menggunakan mesin 155,09 cc Blue Core VVA, yang juga dipakai pada NMAX Turbo. Mesin ini menghasilkan tenaga 15,1 Tk pada 8.000 RPM dan torsi 14,2 Nm pada 6.500 RPM. Sementara itu, Vario 160 dibekali mesin 156,9 cc 4 katup eSP+ berpendingin cairan, yang menghasilkan tenaga 15,1 Tk pada 8.500 rpm dan torsi 13,8 Nm pada 7.000 rpm.

Jika dilihat dari angka, keduanya memiliki tenaga yang sama, tetapi Aerox Alpha mampu mencapai puncak tenaga pada putaran mesin lebih rendah. Demikian pula dengan torsi, Aerox Alpha lebih unggul dengan 14,2 Nm, serta dicapai pada putaran mesin lebih rendah. Hal ini mengindikasikan akselerasi awal Aerox Alpha bisa lebih responsif dibandingkan Vario 160.

Bobot: Aerox Alpha Lebih Berat

Perbedaan bobot juga menjadi faktor penting. Aerox Alpha memiliki bobot 130 Kg (Turbo dan Turbo Ultimate), 127 Kg (CyberCity), dan 125 Kg (Standar). Sementara itu, Vario 160 lebih ringan, dengan bobot 115 Kg (tipe CBS) dan 117 Kg (tipe ABS). Selisih bobot ini akan berpengaruh pada manuver dan handling masing-masing motor.

Power to Weight Ratio (PWR): Vario 160 Lebih Unggul

Walaupun secara angka tenaga dan torsi Aerox Alpha sedikit lebih unggul, namun ketika berbicara soal PWR (Power to Weight Ratio), Vario 160 justru lebih unggul. Aerox Alpha memiliki PWR 0,116 Tk/Kg, sementara Vario 160 0,128 Tk/Kg. Artinya, Vario 160 memiliki rasio tenaga terhadap bobot yang lebih baik, sehingga secara teori akan terasa lebih lincah dan responsif, terutama ketika berakselerasi.

Kesimpulan: Pilih Mana?

Pertarungan antara Aerox Alpha dan Vario 160 memang cukup sengit. Aerox Alpha unggul dalam hal desain yang lebih bongsor, torsi yang lebih besar, dan fitur-fitur baru seperti Y-Shift. Sementara itu, Vario 160 unggul dalam hal bobot yang lebih ringan, PWR yang lebih baik, dan dimensi yang lebih ringkas.

Pilihan akhir tergantung pada preferensi dan kebutuhan masing-masing pengendara. Jika Anda mencari skutik dengan tampilan yang agresif, torsi yang responsif, dan tidak terlalu mementingkan kelincahan, Aerox Alpha bisa menjadi pilihan yang tepat. Namun, jika Anda mencari skutik yang lebih lincah, mudah dikendalikan, dan memiliki akselerasi yang baik, Vario 160 mungkin lebih cocok.

Selain itu, faktor lain seperti harga dan ketersediaan suku cadang juga bisa menjadi pertimbangan dalam memilih skutik idaman. Yang jelas, persaingan di kelas skutik bongsor ini akan semakin menarik untuk disimak.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini