Toyota Hilux Rangga, pikap komersial yang baru meluncur Oktober lalu, langsung mencuri perhatian pasar otomotif Indonesia. Penjualannya yang telah menembus angka ribuan unit dalam waktu singkat menjadi bukti konkret popularitasnya. Namun, di tengah permintaan yang tinggi, pertanyaan pun muncul: mengapa Toyota Hilux Rangga belum juga dirakit secara lokal di Indonesia?
Data penjualan menunjukkan bahwa Hilux Rangga berhasil membukukan lebih dari 3.100 unit pada periode Oktober-November 2024. Menariknya, varian manual mendominasi penjualan dengan kontribusi 87,2%, sementara sisanya, 12,8%, merupakan varian otomatis. Angka ini terbilang impresif untuk sebuah model komersial yang relatif baru.
Anton Jimmi Suwandi, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM), menjelaskan bahwa kapasitas produksi Hilux Rangga di Thailand sangat besar, bahkan mampu memenuhi permintaan pasar global. Hal ini menjadi alasan utama mengapa rencana perakitan lokal di Indonesia belum menjadi prioritas. Anton mengibaratkan, jika Thailand memutuskan untuk merakit lokal Innova yang permintaannya lebih besar di Indonesia, maka keputusan itu tidak akan masuk akal.
"Saat ini belum ada rencana untuk merakit Hilux Rangga di Indonesia karena pabrik di Thailand sudah memiliki kapasitas produksi yang sangat tinggi," kata Anton dalam sebuah kesempatan di Jakarta beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut Anton menjelaskan, keputusan untuk merakit lokal suatu model tidak bisa diambil secara gegabah. Ada berbagai faktor yang harus dipertimbangkan, termasuk potensi pertumbuhan pasar dan volume penjualan. Perusahaan akan terus mengkaji permintaan pasar di Indonesia. Jika pasar terus tumbuh dan volume penjualan meningkat signifikan, maka studi lebih lanjut mengenai kemungkinan lokalisasi akan dilakukan. Namun, untuk saat ini, perakitan Hilux Rangga di Indonesia masih belum menjadi agenda utama.
Hilux Rangga sendiri hadir dengan dua pilihan mesin, bensin dan diesel. Mesin diesel 2.400 cc, 2GD, mampu menghasilkan tenaga 149 PS dan torsi 343 Nm, sementara mesin bensin 2.000 cc, 1TR, menghasilkan tenaga 139 PS dan torsi 183 Nm. Pilihan transmisi yang ditawarkan adalah otomatis 6-speed untuk varian diesel, serta manual 5-speed untuk varian mesin bensin dan diesel. Mobil ini juga dibekali tangki bahan bakar berkapasitas 55 liter.
Meskipun belum ada kepastian kapan Hilux Rangga akan dirakit lokal, pencapaian penjualannya saat ini menunjukkan bahwa model ini memiliki potensi besar di pasar Indonesia. Keberhasilan ini bisa menjadi pertimbangan penting bagi Toyota untuk meninjau ulang strategi produksinya di masa mendatang. Sementara itu, konsumen Indonesia tampaknya tetap antusias dengan kehadiran Hilux Rangga, meskipun harus mengimpornya dari Thailand.