Langkah Malaysia dalam kancah kendaraan listrik (EV) semakin mantap dengan peluncuran resmi Proton e.MAS 7, SUV listrik pertama buatan anak bangsa. Bukan sekadar mobil listrik biasa, e.MAS 7 adalah manifestasi ambisi dan inovasi yang digarap serius oleh Proton, mengukuhkan posisinya sebagai pemain kunci di industri otomotif regional.
Peluncuran yang dihadiri langsung oleh Perdana Menteri Malaysia, Dato’ Seri Anwar Ibrahim, menegaskan betapa pentingnya proyek ini bagi negara. Lebih dari sekadar kendaraan, e.MAS 7 adalah simbol kemajuan teknologi dan komitmen Malaysia untuk masa depan yang lebih hijau.
Lebih dari Sekadar Mobil Listrik: Inovasi dan Kolaborasi
Proton e.MAS 7 bukan sekadar rebadge dari mobil listrik lain. Mobil ini adalah buah dari kerja keras tim insinyur R&D Proton yang menghabiskan lebih dari 700.000 jam kerja, melalui pengujian ekstensif sejauh 100.000 km di berbagai kondisi jalan dan cuaca Malaysia. Kolaborasi erat dengan Geely, mitra strategis Proton, memungkinkan mereka untuk memanfaatkan teknologi terkini dan membangun produk global yang kompetitif.
"Dengan mengandalkan pengalaman lebih dari 40 tahun di industri otomotif, Proton memiliki keahlian mengembangkan mobil dari awal, dari rantai pasokan yang kuat hingga dukungan purnajual yang komprehensif," ujar CEO Proton, Dr. Li Chunrong. Pernyataan ini menggarisbawahi bahwa e.MAS 7 bukan sekadar proyek coba-coba, melainkan sebuah langkah strategis yang matang untuk memasuki era kendaraan listrik.
Teknologi Unggulan dan Performa Mengesankan
Proton e.MAS 7 hadir dalam dua varian: Prime dan Premium, dengan lima pilihan warna menarik. Di balik tampilan luarnya yang modern, tersimpan teknologi canggih. Mobil ini dibangun di atas platform Arsitektur Modular Global (GMA) dengan sistem propulsi listrik 12-in-1 yang cerdas. Yang lebih menarik, e.MAS 7 mengadopsi arsitektur baterai Cell-To-Body (CTB) dan baterai Aegis Short-Blade generasi baru LFP (Lithium Ferro Phosphate) yang diklaim sangat aman, efisien, dan bertenaga.
Fitur-fitur keamanan seperti L2-ADAS (Sistem Bantuan Pengemudi Tingkat Lanjut Level 2) dan kamera 360 derajat semakin melengkapi pengalaman berkendara. Dari segi performa, motor listrik e.MAS 7 mampu menghasilkan tenaga 160 kW dan torsi 320 Nm, memungkinkan akselerasi 0-100 km/jam dalam 6,9 detik dan pengereman yang sangat responsif dalam jarak 35 meter dari kecepatan 100 km/jam.
Jarak Tempuh dan Pengisian Daya Cepat
Varian Prime memiliki baterai 49,52 kWh dengan jarak tempuh 345 km (WLTP), sedangkan varian Premium menawarkan baterai 60,22 kWh dengan jarak tempuh 410 km. Kedua varian mendukung pengisian cepat DC, memungkinkan pengisian daya 30 hingga 80% hanya dalam 20 menit, dan mengembalikan jarak tempuh 135 km hanya dalam 10 menit pengisian. Ini tentu menjadi nilai tambah bagi konsumen yang menginginkan kepraktisan dalam penggunaan sehari-hari.
Harga Kompetitif dan Potensi Pasar
Proton memasarkan e.MAS 7 mulai dari 109.800 ringgit (sekitar Rp 396 jutaan) untuk tipe Prime dan 123.800 ringgit (sekitar Rp 466 jutaan) untuk tipe Premium. Ada juga diskon khusus 4.000 ringgit (sekitar Rp 14 jutaan) untuk 3.000 pelanggan pertama. Dengan harga yang kompetitif dan teknologi yang mumpuni, e.MAS 7 punya potensi besar untuk bersaing di pasar mobil listrik, tidak hanya di Malaysia tapi juga di seluruh ASEAN.
Peluncuran Proton e.MAS 7 bukan hanya sekadar peluncuran mobil listrik, tetapi juga simbol kebangkitan industri otomotif Malaysia. Dengan inovasi, kolaborasi, dan komitmen pada kualitas, Proton telah menunjukkan bahwa mereka siap untuk menjadi pemain utama di era kendaraan listrik. Kita tunggu saja bagaimana dampaknya di pasar otomotif regional. Apakah e.MAS 7 akan menjadi game changer? Waktu yang akan menjawab.