Pasar motor listrik Indonesia kembali diramaikan dengan kehadiran pendatang baru. PT Astra Honda Motor (AHM) baru saja meluncurkan Honda ICON e:, sebuah motor listrik yang digadang-gadang akan menjadi pesaing serius di segmen entry-level. Menariknya, ICON e: dibanderol dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan dua model Honda sebelumnya, EM1 e: dan EM1 e: Plus. Lantas, apa yang membuat motor ini layak diperhitungkan? Mari kita bedah spesifikasinya.
Desain Kompak dan Lebih Berisi
Sekilas, ICON e: memang memiliki kemiripan dengan EM1 e:, terutama dari segi peruntukannya sebagai motor komuter harian. Namun, jika diperhatikan lebih detail, ICON e: hadir dengan desain yang lebih dinamis. Lekukan-lekukan di area bodinya memberikan kesan lebih berisi dan modern, berbeda dengan EM1 e: yang cenderung polos. Area tengah bodi ICON e: juga terlihat lebih padat, memberikan kesan kokoh dan sporty. Speedometer ICON e: mengingatkan kita pada desain Honda U-GO yang populer di China, memberikan sentuhan global pada motor ini.
Performa Lebih Unggul dengan Jarak Tempuh Lebih Jauh
Salah satu keunggulan ICON e: adalah performa dan jarak tempuhnya yang lebih baik dibandingkan EM1 e:. Ditenagai oleh baterai Lithium-ion 48 V, 30,6 Ah, motor listrik ICON e: mampu menghasilkan tenaga maksimal 1,8 KW dan melaju hingga kecepatan 55 km/jam. Dengan sekali pengisian penuh, motor ini mampu menempuh jarak hingga 53 km.
Sistem pengisian baterai ICON e: juga cukup praktis. Pengguna dapat melakukan pengisian daya secara langsung (direct charge) ke motor atau ke baterainya. Waktu pengisian dari kosong hingga penuh membutuhkan waktu 7 jam 20 menit, sedangkan pengisian dari 25% ke 75% hanya memerlukan waktu 3 jam 30 menit. Perbedaan signifikan dengan EM1 e: yang mengandalkan sistem tukar baterai dan memiliki jarak tempuh yang lebih pendek, hanya 41 km dengan kecepatan maksimal 45 km/jam.
Bagasi Luas dan Fungsionalitas Lebih Baik
Perbedaan mencolok lainnya adalah posisi baterai. Pada ICON e:, baterai diletakkan di area dek bawah, sehingga ruang di bawah jok menjadi lebih lega. Hasilnya, ICON e: menawarkan kapasitas bagasi hingga 26 liter, cukup untuk menampung helm. Sebagai motor komuter, akomodasi menjadi perhatian utama, dan ICON e: menjawab kebutuhan ini dengan baik. Motor ini dilengkapi dengan kompartemen penyimpanan yang dilengkapi penutup serta USB power socket di sebelah kiri stang.
Namun, ICON e: belum dibekali dengan smart key system. Motor ini masih menggunakan sistem kunci konvensional, yang mungkin menjadi salah satu cara untuk menekan harga jualnya.
Dimensi Ringkas dan Ramah untuk Pengendara Indonesia
Secara dimensi, ICON e: memang lebih kompak dibandingkan Honda Beat, dengan panjang 1.796 mm, lebar 680 mm, dan tinggi 1085 mm. Ground clearance 132 mm dan tinggi jok 742 mm juga membuatnya ramah untuk rata-rata postur tubuh orang Indonesia. Paduan ban 12 inci di depan dan 10 inci di belakang menambah kesan lincah dan gesit.
Pilihan Mode Berkendara dan Warna Menarik
Untuk menunjang efisiensi, ICON e: dilengkapi dengan dua mode berkendara, yaitu "ECON" untuk pengendaraan yang lebih hemat baterai dan "STD" untuk pengalaman berkendara normal. Konsumen juga disuguhkan lima pilihan warna menarik, yaitu Iconic Mint, Iconic Orange, Iconic Red, Iconic White, dan Iconic Matte Black.
Harga yang Bersahabat
Honda ICON e: dibanderol dengan harga On The Road (OTR) Jakarta Rp 28.000.000, sudah termasuk charger. Harga ini tentu sangat kompetitif dan menjadikannya pilihan menarik bagi mereka yang ingin beralih ke motor listrik dengan budget terbatas.
Kesimpulan
Honda ICON e: hadir sebagai angin segar di pasar motor listrik Indonesia, menawarkan kombinasi antara desain yang menarik, performa yang mumpuni, jarak tempuh yang cukup, dan harga yang terjangkau. Dengan keunggulan-keunggulan yang dimilikinya, ICON e: berpotensi menjadi pilihan favorit di kalangan pengendara yang mencari solusi transportasi harian yang hemat, ramah lingkungan, dan praktis. Apakah motor ini akan menggeser dominasi EM1 e: di pasar? Kita nantikan saja perkembangan selanjutnya.
