Jakarta, 14 Desember 2024 – Wacana penerapan opsi pajak (opsen) pada awal tahun depan mengundang kekhawatiran dalam industri otomotif Tanah Air. Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) memprediksi kebijakan ini akan mengerek harga kendaraan bermotor secara signifikan, sehingga berpotensi menurunkan daya beli masyarakat.

Penurunan Penjualan hingga 20%

"Penurunan penjualan hingga 20% diprediksi akan terjadi karena kenaikan harga sepeda motor baru akibat opsen pajak," ujar Ketua Bidang Komersial AISI, Sigit Kumala.

Berdasarkan simulasi yang dilakukan AISI, penerapan opsen akan menaikkan harga sepeda motor baru sekitar Rp 800 ribu hingga Rp 2 juta, tergantung jenis motor. Kenaikan ini setara dengan 5%-7% harga on the road, atau dua hingga tiga kali lipat dari inflasi.

Motor, Alat Transportasi Produktif

"Motor adalah alat transportasi produktif yang sangat dibutuhkan masyarakat, terutama di tengah melemahnya daya beli," kata Sigit.

Pertumbuhan penjualan sepeda motor yang tipis selama periode Januari hingga November 2024 (2,06%) diprediksi akan tertekan hingga 20% pada tahun depan akibat kebijakan opsen.

Dampak Bergulir

Penurunan penjualan motor akan menimbulkan efek domino dalam industri otomotif. Produsen akan mengurangi produksi, sehingga permintaan suku cadang dan layanan purnajual ikut merosot. Dampak terburuknya, industri ini terancam mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Melemahnya Daya Saing

"Opsen pajak dapat melemahkan daya saing industri otomotif kita di kancah global," tegas Sigit.

Di saat Indonesia memberlakukan opsen pajak, negara-negara tetangga di ASEAN justru mempertahankan atau bahkan mengurangi pajak otomotif untuk mendorong pertumbuhan pasar.

Kesimpulan

Wacana penerapan opsen pajak pada kendaraan bermotor baru menjadi ancaman serius bagi industri otomotif Indonesia. Penurunan penjualan, PHK, dan melemahnya daya saing adalah beberapa dampak buruk yang diprediksi akan terjadi.

Pemerintah diharapkan mempertimbangkan kembali kebijakan ini untuk menghindari dampak negatif yang merugikan industri dan masyarakat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini