Belakangan, masyarakat tengah ramai memperbincangkan penggunaan barcode MyPertamina untuk pembelian Pertalite dan solar subsidi. Namun, tahukah Anda bahwa barcode tersebut harus dijaga kerahasiaannya?
Menurut Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, barcode atau QR Code yang diperoleh saat mendaftar di laman MyPertamina tidak boleh ditempel sembarangan, seperti di kaca mobil. Hal ini karena barcode tersebut rentan disalahgunakan pihak lain.
"Sebaiknya para konsumen menjaga kerahasiaan QR code masing-masing kendaraan dan tidak membagikan QR Code pada pihak lain agar tidak disalahgunakan oleh pihak lain," ujar Heppy.
Penyalahgunaan barcode MyPertamina dapat berdampak pada berkurangnya kuota BBM subsidi yang dimiliki. Jika barcode dipublikasikan, orang lain dapat memfoto dan menggunakannya untuk bertransaksi pembelian BBM subsidi. Akibatnya, kuota Anda akan berkurang, sementara kuota pelaku penyalahgunaan tetap utuh.
Karenanya, Heppy mengingatkan untuk menyimpan QR Code di tempat yang aman, seperti dompet atau tempat lain yang tidak mudah diakses orang lain. "Penempatan QR code yang mudah diakses oleh orang lain berpotensi untuk disalahgunakan yang berbahaya pada penyalahgunaan QR tersebut," jelasnya.
Bagi yang belum memiliki QR Code MyPertamina, dapat mendaftar di laman subsiditepat.mypertamina.id dengan menyiapkan persyaratan dokumen yang diperlukan, seperti foto STNK depan dan belakang, foto kendaraan tampak semua, serta foto KIR untuk kendaraan komersial.
Setelah proses verifikasi selesai, aplikasi akan mengeluarkan QR Code yang dapat diunduh. Kode ini akan dikirim melalui email atau notifikasi di laman pendaftaran.
Dengan menjaga kerahasiaan barcode MyPertamina, masyarakat dapat melindungi hak mereka untuk mendapatkan BBM subsidi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.