Dewasa ini, Indonesia tengah mengalami pertumbuhan pesat dalam penggunaan kendaraan listrik, khususnya yang berasal dari Tiongkok. Hal ini berimbas pada peningkatan drastis transaksi di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) milik PT PLN (Persero).
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengungkapkan bahwa transaksi SPKLU meningkat lima kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Lonjakan ini dipicu oleh membludaknya populasi mobil listrik asal Negeri Tirai Bambu. Salah satu merek mobil listrik Tiongkok bahkan mencatat penjualan yang sangat tinggi dalam beberapa bulan terakhir.
Menyikapi melonjaknya permintaan ini, PLN bergerak cepat dengan menyiapkan sejumlah strategi untuk memastikan ketersediaan infrastruktur pengisian daya yang memadai. Skema kemitraan (franchising) menjadi salah satu langkah yang tengah dijalankan. PLN membuka peluang bagi mitra untuk berinvestasi dalam penyediaan SPKLU.
"Penambahan SPKLU melalui skema kemitraan ini diharapkan dapat mempercepat dan meratakan ketersediaan infrastruktur pengisian daya di seluruh Indonesia," ujar Executive Vice President (VP) Retail Product Development PLN, Ririn Rahmawardani.
PLN juga berkolaborasi dengan Kementerian ESDM, Kementerian Infrastruktur, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Perindustrian untuk memperkirakan proyeksi pertumbuhan kendaraan listrik dan menyesuaikan jumlah SPKLU yang dibutuhkan. Hingga Desember 2023, PLN telah mengoperasikan 2.667 unit SPKLU.
"Angka ini akan meningkat menjadi 3.000 unit pada akhir tahun dan terus bertambah hingga mencapai 4.300 unit pada 2025," jelas Ririn.
Melonjaknya penggunaan mobil listrik Tiongkok ini memberikan dampak yang signifikan pada sektor energi di Indonesia. PLN harus memastikan ketersediaan pasokan listrik yang memadai untuk memenuhi kebutuhan pengisian daya kendaraan listrik. Selain itu, PLN juga perlu meningkatkan kualitas infrastruktur kelistrikan untuk mendukung pertumbuhan kendaraan listrik di masa depan.
Dengan terus bertambahnya populasi mobil listrik, PLN diharapkan dapat terus memperluas infrastruktur pengisian daya dan memastikan ketersediaan energi yang bersih dan terjangkau untuk masyarakat Indonesia.