Neta V, mobil listrik asal China, baru-baru ini mencuri perhatian publik karena hasil tes tabraknya yang mengecewakan. Hasil yang dirilis oleh ASEAN NCAP menunjukkan bahwa Neta V hanya memperoleh skor keseluruhan sebesar 28,55 poin, dengan nilai nol untuk tes keselamatan offset depan.

Hasil ini mengungkap masalah serius yang perlu diperhatikan oleh produsen kendaraan listrik, yaitu kurangnya perhatian pada fitur keselamatan. Dalam tes offset depan, Neta V menunjukkan perlindungan yang buruk pada bagian kepala, leher, dada, dan tungkai bawah pengemudi. Hal ini mengindikasikan bahwa penumpang berisiko tinggi mengalami cedera parah bahkan fatal dalam kecelakaan.

Kurangnya fitur keselamatan yang memadai juga menjadi perhatian utama. Neta V tidak dilengkapi dengan Teknologi Pelindung Kepala (HPT), yang mengakibatkan tidak memperoleh poin apa pun untuk kategori penilaian tersebut. Selain itu, model ini juga memiliki masalah dalam pemasangan Child Restraint System (CRS), sehingga anak-anak pun berisiko tinggi dalam kecelakaan.

Tanggapan Neta Auto Indonesia atas hasil tes tabrak ini cukup menggembirakan. Produsen tersebut mengakui kekurangan Neta V dan menyatakan telah melakukan pengembangan dan perbaikan yang signifikan pada model terbaru, Neta V-II. Neta V-II dilengkapi dengan fitur keselamatan yang aktif, seperti Forward Collision Warning (FCW), Automatic Emergency Braking (AEB), dan Lane Departure Warning (LDW).

Menghargai respons Neta Auto Indonesia, namun hasil tes tabrak Neta V menjadi pengingat penting bagi konsumen dan produsen bahwa fitur keselamatan harus menjadi prioritas utama dalam pengembangan kendaraan listrik. Konsumen harus menuntut kendaraan dengan fitur keselamatan yang komprehensif, sementara produsen harus berinvestasi dalam teknologi yang dapat melindungi penumpang dari cedera.

Pemerintah juga memiliki peran penting untuk memastikan keselamatan kendaraan listrik di jalan. Standar peraturan yang ketat dan pengujian yang ketat dapat membantu mengurangi risiko kecelakaan dan melindungi pengguna jalan. Selain itu, kampanye kesadaran publik dapat membantu mendidik konsumen tentang pentingnya fitur keselamatan.

Kegagalan tes tabrak Neta V menjadi pelajaran berharga bagi industri otomotif. Ini menyoroti pentingnya menyeimbangkan inovasi dan keselamatan dalam pengembangan kendaraan listrik. Produsen harus memprioritaskan fitur keselamatan, sementara konsumen harus menyadari pentingnya memilih kendaraan dengan fitur yang komprehensif. Dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih aman dan berkelanjutan untuk mobilitas listrik.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini