Meski kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen dan opsi pajak penjualan barang mewah (PPnBM) masih menjadi bayang-bayang, industri otomotif Indonesia diprediksi menunjukkan tren positif di tahun mendatang. Bahkan, penjualan mobil diproyeksikan mencapai angka 1 juta unit per tahun, sama seperti tahun sebelumnya.
Ekonom senior Cyrillus Harinowo menyatakan keyakinannya bahwa penjualan mobil akan kembali menggeliat menjelang pergantian tahun. Ia memprediksi angka penjualan bisa mencapai 900 ribu hingga 1 juta unit per tahun, bahkan melebihi angka tersebut.
"Saya yakin, tahun depan penjualan mobil kita akan naik dan bisa mendekati atau lebih dari 1 juta," ujar Cyrillus dalam sebuah diskusi baru-baru ini.
Menurut Cyrillus, insentif pemerintah untuk mobil hybrid dapat menjadi faktor pendorong angka penjualan. Pasalnya, segmen kendaraan ramah lingkungan tersebut menunjukkan tren peningkatan permintaan yang signifikan dalam setahun terakhir.
"Kalau kita lihat data, pada September lalu penjualan mobil hybrid mencapai 72 ribu unit. Kemudian pada Oktober meningkat menjadi 77 ribu. Kalau dibulatkan menjadi 80 ribu saja, kalikan 12 bulan, sudah 960 ribu unit. Itu relatif dekat dengan 1 juta," ungkapnya.
Optimisme serupa juga diungkapkan oleh Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Motor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara. Meski sempat pesimis sebelumnya, Kukuh kini yakin penjualan mobil akan membaik di tahun depan.
"Kita ingin optimis, karena melihat tren yang sudah mulai meningkat. Kita baru saja selesai mengadakan GJAW 2024 dan hasilnya cukup positif. Antusiasme masyarakat dan penjualan yang terjadi membuat kami optimis," tutur Kukuh.
"Kami berharap ada stimulus atau insentif dari pemerintah untuk mendukung industri ini. Karena industri otomotif merupakan tumpuan banyak pihak," tambahnya.
Kukuh juga sependapat dengan Cyrillus mengenai target realistis penjualan mobil tahun depan, yakni 900 ribu hingga 1 juta unit per tahun. Namun, target tersebut hanya bisa dicapai jika situasi pasar tetap kondusif seperti saat ini.
"Kalau kita ingin mencapai angka 900 hingga 1 juta unit, itu harusnya bisa. Tapi kalau ada kebijakan baru yang mempengaruhi pasar, kita akan evaluasi lagi. Perlu diingat juga bahwa banyak masyarakat yang masih ingin membeli mobil baru," kata dia.
Hingga Oktober 2024, penjualan mobil di Indonesia telah mencapai 710 ribu unit. Target akhir tahun diprediksi mencapai 850 ribu unit.