Jakarta, – Maraknya penggunaan oli mesin diesel pada motor mengundang perhatian. Banyak yang mengklaim oli jenis ini membuat suara mesin lebih halus dan tidak mudah panas. Namun, ada risiko tersembunyi yang perlu dipertimbangkan.
Perbedaan spesifikasi antara oli mesin diesel dan yang direkomendasikan pabrikan motor berdampak pada kinerja mesin. Oli diesel yang umumnya lebih kental dapat meredam suara mesin, tetapi berdampak negatif pada performa dan konsumsi bahan bakar.
"Penggunaan oli diesel pada motor dapat menyebabkan penurunan performa, bahan bakar lebih boros, dan risiko keausan komponen mesin," terang Victor Assani, 2W Service Head PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).
Tidak hanya itu, pemilihan oli yang tidak sesuai dapat membatalkan garansi mesin. Jika terjadi kerusakan akibat oli yang tidak sesuai, klaim garansi tidak akan diterima.
"Jika menggunakan oli yang tidak spesifikasi, klaim garansi tidak diterima," kata Ferry, dari Yamaha Motor Indonesia.
Untuk motor Yamaha NMAX Turbo, misalnya, oli yang direkomendasikan adalah SAE 10W-40 dengan masa garansi mesin tiga tahun atau 38.000 Km. Jika terjadi kerusakan mesin akibat penggunaan oli yang tidak sesuai dalam masa garansi, klaim garansi tidak berlaku.
Penggunaan oli mesin diesel pada motor merupakan solusi jangka pendek yang justru merugikan dalam jangka panjang. Efek samping yang muncul dapat memperpendek usia pakai mesin dan memboroskan biaya perawatan.
Oleh karena itu, pengendara disarankan untuk menggunakan oli mesin yang sesuai dengan spesifikasi pabrikan. Hal ini untuk memastikan performa optimal, keawetan mesin, dan keamanan garansi kendaraan.