Beban berlebih pada motor matic bukan hanya meresahkan karena mengurangi kenyamanan berkendara, tetapi juga berpotensi menjerumuskan pada masalah yang lebih serius, terutama pada komponen Continuously Variable Transmission (CVT) yang vital.

CVT, yang bertanggung jawab mengatur rasio transmisi secara otomatis, dapat menghadapi tantangan berat saat dipaksa bekerja di luar kapasitas ideal akibat bobot berlebih. Hal ini ditegaskan oleh Purnomo, pemilik Tamaro Motor, yang menyebut bahwa beban berlebihan memicu kerusakan pada berbagai bagian CVT.

Komponen seperti v-belt dan pulley mengalami tekanan luar biasa saat menggerakkan beban berlebih. Akibatnya, keausan pun terjadi lebih cepat, bahkan berisiko putus. Selain itu, panas berlebih yang dihasilkan CVT meningkatkan tekanan pada pelumas, menyebabkan pelumas mengering lebih cepat dan menghambat pergerakan komponen CVT.

"Gerakan menjadi tidak mulus, akselerasi menurun, dan motor terasa terentak," jelas Purnomo.

Beban berlebih juga berdampak buruk pada mesin. Mesin harus bekerja ekstra keras, sehingga rentan mengalami overheat dan kerusakan komponen internal seperti piston dan silinder. Untuk mencegah skenario yang tidak diinginkan ini, penting memperhatikan kapasitas angkut motor yang tertera pada buku panduan atau stiker pada kendaraan.

Purnomo juga menekankan pentingnya servis rutin untuk memastikan kondisi komponen CVT tetap optimal. Pengecekan v-belt dan pulley setiap 10.000 kilometer sangat disarankan.

Dengan memahami dan mematuhi batasan beban secara bijak, pengguna motor matic dapat memperpanjang usia komponen CVT, menjaga efisiensi bahan bakar, dan menikmati kenyamanan berkendara yang lebih lama. Karena mencegah selalu lebih baik daripada mengobati, kesadaran akan pentingnya menjaga beban motor dalam kapasitas wajar adalah kunci untuk menjaga motor tetap andal dan tangguh dalam segala medan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini