Pemerintah masih menggodok rencana pencabutan subsidi bahan bakar minyak (BBM) bagi ojek online (ojol). Menteri Sosial (Mensos) Saefullah Yusuf menegaskan bahwa hal tersebut masih dalam tahap simulasi dan belum diputuskan secara final.

"Itu masih simulasi. Semua masih simulasi. Jadi itu masih diskusi, masih simulasi, belum diputuskan," ujar Saefullah, dikutip dari Antara, Senin (2/12).

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia sempat menyatakan bahwa ojol tidak termasuk kriteria penerima subsidi BBM, karena motor yang digunakan merupakan milik pribadi dan diperuntukkan bagi usaha mandiri.

Hal ini memicu reaksi keras dari kalangan ojol. Ketua Umum Asosiasi Ojol Garda Indonesia, Igun Wicaksono, mengancam akan menggelar unjuk rasa besar-besaran dan mogok kerja secara nasional jika subsidi BBM benar-benar dicabut.

"Apapun finalnya, jika subsidi BBM bagi ojol dicabut dengan alasan apapun, tetap akan kami lawan dan kami pastikan akan terjadi gelombang unjuk rasa maupun mogok kerja nasional di berbagai daerah di seluruh Indonesia," tegas Igun.

Igun berpendapat, ojol sangat bergantung pada BBM untuk operasionalnya. Pencabutan subsidi akan berdampak langsung pada pendapatan mereka.

"Kami berharap pemerintah mempertimbangkan kembali rencana pencabutan subsidi BBM bagi ojol. Sebab, hal ini akan sangat merugikan mata pencaharian kami," imbuh Igun.

Sementara itu, Kemensos menyatakan masih menunggu keputusan resmi dari pemerintah. "Jadi nanti seperti apa tentu, keputusan itulah yang akan menjadi pedoman kita selanjutnya," kata Saefullah.

Pemerintah sendiri berjanji akan membuat kebijakan yang adil bagi semua pihak. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia juga memastikan bahwa keputusan final belum diambil.

"Saya kan sudah bilang kemarin masih di-exercise ya, nanti tunggu exercise selesai baru kita bisa umumkan. Lagi meng-exercise, belum ada keputusan final. Yang jelas kita akan membuat adil semuanya," terang Bahlil.

Perdebatan mengenai subsidi BBM untuk ojol masih terus berlangsung. Pemerintah diharapkan dapat mengambil keputusan yang bijak dan mempertimbangkan dampaknya bagi para pekerja ojol.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini