Lumpur pada oli mesin dapat mengganggu sistem pelumasan dan berdampak negatif pada kinerja kendaraan. Biasanya, tindakan yang dilakukan adalah turun mesin untuk membersihkan lumpur tersebut. Namun, terdapat cara lain yang lebih praktis dan efektif tanpa harus turun mesin.
Menurut Andreas, mekanik mobil senior dari bengkel Auto Care Center, lumpur pada oli mesin dapat terbuang dengan sendirinya jika kondisinya masih belum parah. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengganti oli mesin lebih sering.
Andreas menjelaskan, oli mesin memiliki fungsi sebagai pelumas sekaligus pembersih. Dengan mengganti oli lebih sering, lumpur yang ada pada mesin dapat terbilas dan terbuang bersama oli bekas.
"Interval penggantian oli mesin yang biasanya dilakukan setiap 5.000 km, pada perawatan ini dikurangi menjadi 3.000 km. Proses ini dapat diulang 2-3 kali, sehingga lumpur akan terbuang bersama oli bekas pada setiap proses penggantian," jelas Andreas.
Namun, jika kondisi lumpur sudah parah dan membandel, mengganti oli lebih sering mungkin tidak akan efektif. Pada kondisi ini, solusi yang paling tepat adalah dengan turun mesin.
"Jika lumpur sudah membandel dan berwujud kerak, engine flush tidak disarankan karena rontokannya yang belum tentu langsung halus dan dapat menggumpal, sehingga menyumbat saluran oli," lanjut Andreas.
Berdasarkan penjelasan tersebut, lumpur pada oli mesin dapat dibersihkan tanpa turun mesin asalkan kondisinya masih belum parah. Dengan melakukan penggantian oli lebih sering, lumpur yang ada akan terbilas dan terbuang bersama oli bekas.