Jakarta – Memiliki mobil hybrid menawarkan keuntungan dalam tenaga dan efisiensi bahan bakar. Namun, saat berkendara di medan terjal seperti pegunungan, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan agar performa kendaraan tetap optimal.
Pertama, mesin hybrid memanfaatkan regenerasi energi saat melambat. Energi ini akan mengisi baterai, terutama saat melintasi turunan. Dengan begitu, kendaraan akan mendapat tenaga tambahan dibandingkan mobil konvensional.
Kendati demikian, ada batasan yang perlu dipertimbangkan. Kinerja mobil hybrid di medan terjal dipengaruhi oleh ketinggian medan, kondisi jalan, dan beban kendaraan.
"Pada jalan licin atau saat ban kehilangan traksi, sistem TRC (Traction Control) akan aktif dan mengurangi tenaga kendaraan," ujar Indra Kurniawan, pemilik Quick Service. "Ini yang sering membuat mobil terlihat seperti kehilangan kemampuan menanjak."
Oleh karena itu, kondisi ban harus prima sebelum berkendara di pegunungan. Mobil juga tidak boleh membawa beban berlebih untuk menjaga distribusi tenaga yang optimal.
Selain itu, pengemudi perlu memahami karakteristik medan dan kemampuan mobilnya. Saat menghadapi tanjakan curam, hindari gaya mengemudi agresif yang berujung pada selip.
"Dengan penerapan cara berkendara yang tepat, mobil hybrid dapat menjadi pilihan andal di medan terjal," kata Indra. "Selain memberikan kenyamanan, mobil ini juga menawarkan efisiensi energi yang lebih baik."
Jadi, bagi pemilik mobil hybrid yang ingin menjelajah medan pegunungan, penting untuk memperhatikan karakter kendaraan, kondisi medan, dan menerapkan teknik mengemudi yang tepat. Dengan begitu, perjalanan akan lebih aman dan menyenangkan.