PT BYD Motor Indonesia, pendatang baru di industri otomotif Indonesia, menunjukkan sikap percaya diri yang tinggi dengan menolak memberikan diskon pada harga mobil listriknya. Strategi ini mereka ambil bukan tanpa alasan.
Head of PR & Government Relations PT BYD Motor Indonesia, Luther Panjaitan, menjelaskan bahwa BYD mengutamakan kualitas produk sebagai nilai jual utama. "Kami berkompetisi bukan di harga, tapi di kualitas. Produk teknologi kami memiliki keunggulan kompetitif, sementara mobil lain di kelas yang sama belum tentu memiliki teknologi yang sama," ujarnya.
Sebelum merilis harga, BYD telah melakukan riset pasar secara mendalam. Mereka yakin harga yang ditawarkan sebanding dengan fitur dan teknologi canggih yang ditawarkan. "Kami yakin dengan produk kami dan strategi harga yang kami tetapkan. Konsumen akan menyadari bahwa BYD tidak memberikan diskon," tambah Luther.
Keyakinan BYD terbukti membuahkan hasil. Menurut data penjualan wholesales dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), lebih dari 11.000 unit mobil BYD telah didistribusikan ke dealer-dealer. Angka penjualan tersebut membawa BYD masuk dalam jajaran 10 besar merek mobil terlaris di Indonesia.
Kesuksesan BYD tidak lepas dari strategi pemasaran yang tepat. Alih-alih mengandalkan diskon, mereka fokus pada penyampaian nilai produk melalui pendekatan edukatif. BYD menekankan kelebihan mobil listrik mereka, seperti efisiensi bahan bakar, teknologi baterai canggih, dan fitur keselamatan terkini.
Strategi ini terbukti efektif dalam menarik konsumen yang menghargai inovasi dan kualitas. BYD membuktikan bahwa keberhasilan dalam industri otomotif tidak selalu harus diraih melalui perang harga. Dengan mengandalkan keunggulan produk dan strategi pemasaran yang tepat, produsen mobil listrik asal Tiongkok ini mampu merebut hati konsumen Indonesia.