Pendahuluan
BYD, sebuah perusahaan asal Tiongkok, telah menjelma menjadi salah satu pemain utama dalam industri otomotif listrik global. Namun, di balik kesuksesan ini, terdapat kisah panjang dan berliku tentang asal-usul BYD.
Awal Mula di Industri Baterai
Sebelum menguasai pasar kendaraan listrik, BYD adalah pemain penting dalam industri baterai lithium-ion untuk perangkat seluler. Selama bertahun-tahun, baterai BYD digunakan oleh raksasa teknologi seperti Nokia dan Motorola.
"Kolaborasi awal kami dengan Nokia dan Motorola membuka jalan bagi pengakuan BYD dalam industri smartphone," kata Liu Xueliang, General Manager BYD Asia Pacific Auto Sales Division. Bahkan pada masa keemasan Nokia, BYD menguasai lebih dari 30% pangsa pasar baterai ponsel.
Beralih ke Industri Otomotif
Pada pertengahan tahun 2000-an, BYD membuat keputusan berani untuk merambah industri otomotif. Tonggak sejarahnya dimulai dengan peluncuran mobil konsep pertamanya, ET. Model ini menjadi dasar bagi pengembangan kendaraan listrik BYD.
Sejak saat itu, nama BYD terus melambung di pasar kendaraan roda empat. Perusahaan ini telah memproduksi lebih dari 10 juta unit kendaraan listrik, termasuk plug-in hybrid. Indonesia dan Malaysia telah memberikan kontribusi signifikan terhadap pencapaian tersebut.
Fokus pada Mobil Listrik Premium
Tidak berpuas diri dengan dominasinya di segmen kendaraan listrik massal, BYD kini memperluas jangkauannya ke segmen premium. Di Indonesia dan Malaysia, perusahaan berencana untuk meluncurkan deretan kendaraan premium di bawah merek Denza.
"Kami berharap Denza dapat membawa angin segar di pasar Indonesia dan Malaysia serta menciptakan sejarah baru," kata Liu.
Kesimpulan
Perjalanan BYD dari produsen baterai ponsel menjadi raja mobil listrik merupakan bukti inovasi dan adaptasi yang terus-menerus. Dengan fokus yang kuat pada kendaraan listrik dan komitmen terhadap kualitas, BYD telah memposisikan dirinya sebagai pemimpin dalam era mobilitas masa depan.