Memutar setir mobil hingga mentok menjadi tindakan yang lazim dilakukan pengendara, baik saat parkir maupun bermanuver di jalan sempit. Namun, kebiasaan tersebut menyimpan potensi bahaya yang seringkali diabaikan.
Sistem kemudi, yang memegang peran vital dalam mengontrol arah kendaraan, bisa rusak jika setir terus-menerus diputar sampai mentok. Menurut Ratna Sari, mekanik senior di sebuah bengkel otomotif ternama, tindakan ini dapat memberikan tekanan berlebih pada berbagai komponen kemudi, seperti:
- Pompa power steering (pada sistem hidrolik)
- Motor elektrik (pada Electric Power Steering)
- Seal dan selang power steering (pada sistem hidrolik)
- Gear rack
- Tie rod
Saat setir diputar mentok, sistem kemudi bekerja pada tekanan maksimum. Jika tekanan ini berlangsung lama, komponen-komponen tersebut akan mengalami beban berlebih, sehingga meningkatkan risiko kerusakan atau keausan dini.
Ratna menjelaskan, gejala kerusakan akibat memutar setir mentok bisa muncul dalam beberapa bentuk, antara lain:
- Kebocoran oli power steering
- Suara mendesing saat setir diputar mentok
- Kendali kemudi terasa berat atau tidak responsif
- Timbul getaran atau bunyi berderak saat mengemudi
Untuk mencegah masalah tersebut, Ratna menyarankan pengendara untuk:
- Hindari memutar setir mentok lebih dari 5 detik.
- Saat memarkir kendaraan, gunakan teknik "tiga titik putar" untuk mengurangi tekanan pada sistem kemudi.
- Lakukan perawatan berkala, seperti penggantian oli power steering (sistem hidrolik) dan pemeriksaan software (sistem elektrik).
- Gunakan ban dengan ukuran dan tekanan yang sesuai rekomendasi pabrikan.
Memutar setir mentok mungkin terlihat sebagai tindakan sepele, tetapi dampaknya bagi sistem kemudi mobil tidak boleh disepelekan. Dengan menghindari kebiasaan ini dan melakukan perawatan rutin, pengendara dapat menjaga sistem kemudi tetap prima, memastikan keselamatan dan kenyamanan berkendara.