Jakarta – Kasus kerusakan mesin mobil diduga akibat penggunaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax terus bergulir. Jaringan bengkel resmi terbesar Toyota, Auto2000, mengonfirmasi telah menerima laporan serupa dari pelanggan di Jakarta dan beberapa daerah lainnya.
Berbeda dari kasus yang viral sebelumnya di Cibinong, gejala awal kerusakan yang dialami mobil-mobil tersebut bermacam-macam. "Mulai dari mesin brebet, kehilangan tenaga, hingga mogok," kata Ali Rosadi, Technical Aftersales Support Auto2000.
Tim teknisi Auto2000 telah mengambil langkah-langkah penangan pertama, seperti membersihkan tangki bahan bakar dan mengganti pompa bahan bakar yang rusak. Namun, penyebab pasti dari masalah tersebut masih belum dapat dipastikan.
"Kami telah melaporkan kasus ini ke pihak manufaktur untuk investigasi lebih lanjut," ujar Ali.
Sementara itu, Pertamina selaku produsen Pertamax juga telah melakukan pemeriksaan kualitas BBM dan bekerja sama dengan lembaga independen untuk menganalisis sampel bahan bakar di laboratorium.
"Kami masih mengumpulkan data dari bengkel resmi dan melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk menentukan penyebab pasti kerusakan kendaraan," kata seorang perwakilan dari Pertamina.
Menariknya, Astra Daihatsu Motor (ADM), pabrikan mobil yang menjadi korban dalam kasus sebelumnya, masih enggan memberikan komentar resmi. "Kami masih melakukan investigasi menyeluruh untuk menentukan penyebab pasti kerusakan filter bensin," ujar Sri Agung Handayani, Marketing Director ADM.
Keengganan ADM memberikan pernyataan ini menimbulkan pertanyaan di kalangan publik. Apakah ada sesuatu yang disembunyikan? Apakah ADM sedang berusaha menutupi kesalahan mereka atau produsen lain?
Misteri kerusakan mobil akibat penggunaan Pertamax ini masih belum terpecahkan. Penyelidikan masih terus berlanjut, dan diharapkan hasilnya akan memberikan kejelasan kepada masyarakat dan industri otomotif.