Baru-baru ini, geger berita dugaan kerusakan mesin mobil yang dipicu oleh penggunaan bahan bakar Pertamax. Berawal dari video viral yang diunggah seorang pemilik mobil Daihatsu yang mengalami kerusakan pada filter dan pompa bensin setelah mengisi Pertamax, kini kasus serupa bermunculan di berbagai daerah.
Merespons hal tersebut, PT Pertamina langsung mengambil langkah investigasi menyeluruh untuk memastikan penyebab kerusakan dan mencari solusi. Sementara itu, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengimbau masyarakat untuk memantau perkembangan investigasi dan mengikuti arahan resmi dari pihak berwenang.
Selain menyelidiki penyebab kerusakan, Pertamina juga telah mengeluarkan pernyataan maaf dan berjanji untuk mengganti biaya perbaikan bagi pemilik mobil yang terbukti mengalami kerusakan akibat Pertamax bermasalah.
"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh konsumen kami. Kami akan mengganti biaya perbaikan bagi pemilik mobil yang mengalami kerusakan akibat penggunaan Pertamax bermasalah," ujar Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman.
Untuk mengantisipasi kemungkinan kerusakan lebih lanjut, Pertamina mengimbau pemilik kendaraan untuk sementara waktu menghindari penggunaan Pertamax. Sebagai alternatif, dapat digunakan bahan bakar lain yang dipastikan aman, seperti Pertalite atau Pertamax Turbo.
Penghentian sementara penggunaan Pertamax juga didukung oleh pihak BPH Migas. Menurut Saleh Abdurrahman, Anggota Komite BPH Migas, langkah ini perlu diambil untuk mencegah kerusakan mesin yang lebih luas.
"Kami mengimbau masyarakat untuk sementara waktu tidak menggunakan Pertamax hingga ada pengumuman resmi dari Pertamina terkait hasil investigasi," kata Saleh.
Sementara investigasi masih berlangsung, pemilik mobil diharapkan segera melaporkan kerusakan mesin yang dialami ke bengkel resmi atau pusat layanan pelanggan Pertamina untuk ditindaklanjuti. Kehati-hatian dan pengawasan terhadap kondisi kendaraan sangat penting dilakukan untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan berkendara.