Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan truk kembali terjadi di Jakarta, merenggut nyawa seorang pengendara sepeda motor. Peristiwa ini memicu pertanyaan tentang faktor-faktor yang menyebabkan tragedi ini, apakah kelalaian manusia atau sistem transportasi yang kacau?
Kelalaian Sopir
Menurut laporan polisi, truk yang terlibat kecelakaan diduga mengalami masalah pada sistem pengereman. Namun, praktisi keselamatan berkendara Jusri Pulubuhu menduga bahwa kebiasaan buruk pengemudi truk juga menjadi faktor pemicunya.
Jusri menyebut praktik menetralkan gigi transmisi di jalanan menurun untuk menghemat bahan bakar adalah tindakan berbahaya yang dapat menyebabkan rem blong. Tindakan ini menyebabkan konstruksi rem truk memanas dan kehilangan kemampuannya untuk berfungsi dengan baik.
Tanggung Jawab Pengusaha dan Pemerintah
Selain kelalaian sopir, pengusaha transportasi juga memiliki tanggung jawab dalam menjaga keselamatan armada mereka. Perawatan kendaraan yang tidak memadai, khususnya sistem pengereman, dapat meningkatkan risiko kecelakaan.
Pemerintah juga perlu berperan aktif dalam menciptakan sistem transportasi yang aman. Pengaturan yang tegas terhadap pelanggaran angkutan logistik, seperti ODOL (over dimension over load), upah layak bagi pengemudi truk, dan pemberantasan pungutan liar, sangat penting untuk menekan angka kecelakaan.
Sistem yang Carut Marut
Pengamat transportasi Djoko Setijowarno berpendapat bahwa banyaknya kecelakaan truk adalah buah dari sistem transportasi yang carut marut. Penundaan penerapan aturan ODOL, upah pengemudi yang tidak layak, dan pungutan liar yang merajalela berkontribusi pada kondisi ini.
Menurut Djoko, hanya ketegasan Presiden yang dapat mengatasi masalah ini. Perlu ada tindakan nyata untuk menegakkan aturan, memperbaiki sistem upah, dan memberantas praktik ilegal yang membahayakan keselamatan pengguna jalan.
Kesimpulan
Kecelakaan truk yang terus berulang tidak hanya disebabkan oleh kelalaian manusia, tetapi juga oleh sistem transportasi yang carut marut. Peran semua pihak, mulai dari sopir, pengusaha, hingga pemerintah, sangat penting dalam menciptakan lingkungan berkendara yang aman. Hanya dengan memperbaiki sistem dan menegakkan aturan dengan tegas, tragedi serupa dapat dihindari di masa depan.