Bagi pemilik mobil, rasa nyaman dalam berkendara sangat dipengaruhi oleh kinerja AC yang optimal. Salah satu indikator AC yang dingin adalah adanya uap es yang berembus dari kisi-kisi. Namun, apakah anggapan tersebut benar?
Menurut Dewa, pemilik bengkel AC mobil di Yogyakarta, AC mobil yang dingin tidak mesti mengeluarkan uap es seperti yang terjadi pada lemari es. Fenomena ini justru dianggap sebagai tanda adanya masalah pada sistem AC.
"Evaporator, komponen yang berfungsi melepas hawa dingin, tidak seharusnya membeku. Ketika sistem cut off tidak berfungsi, kompresor terus bekerja memaksa evaporator membeku dan menghasilkan uap es," jelas Dewa.
Memang, uap es yang keluar dalam jumlah sedikit masih bisa dimaklumi. Namun, jika terlalu berlebihan, hal ini dapat berakibat buruk pada kinerja AC.
"Evaporator yang membeku membuat udara tidak dapat bersirkulasi dengan baik. Kompresor juga akan terus aktif, berisiko mempercepat kerusakan," ungkap Aji Dwi Nugroho, Foreman Aha Motor Yogyakarta.
Jadi, uap es pada AC mobil bukanlah tanda pasti bahwa AC tersebut dingin. Sebaliknya, hal tersebut dapat menjadi indikasi adanya masalah pada sistem AC, seperti kerusakan sistem cut off atau kebocoran gas freon.
Untuk menjaga AC mobil tetap berfungsi optimal, pemilik kendaraan disarankan melakukan perawatan rutin, seperti membersihkan filter AC dan memeriksa kebocoran pada sistem refrigeran. Jika terjadi masalah, sebaiknya segera berkonsultasi dengan mekanik atau bengkel spesialis AC untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Dengan memahami mitos dan fakta seputar uap es pada AC mobil, pemilik kendaraan dapat memastikan kenyamanan berkendara dengan sirkulasi udara yang sejuk dan sehat.