Jakarta – Mengandalkan rem tangan saat berhenti di tanjakan menjadi praktik umum yang sering kita lakukan. Namun, tahukah Anda bahwa kebiasaan ini ternyata dapat menimbulkan risiko yang tak bisa dianggap remeh?
Menurut Lung Lung, pemilik Dokter Mobil, menahan rem tangan terlalu lama, terutama di tanjakan yang curam, dapat menyebabkan kerusakan pada sistem rem kendaraan. Hal ini dikarenakan kampas rem dipaksa bekerja secara terus-menerus, sehingga menimbulkan panas berlebihan.
"Jika kampas rem terlalu panas, maka fungsinya akan menurun," ujar Lung Lung. "Akibatnya, performa pengereman kendaraan akan berkurang dan berpotensi menimbulkan bahaya saat berkendara."
Selain kerusakan pada kampas rem, menahan rem tangan terlalu lama juga dapat menyebabkan kegagalan pada komponen rem lainnya, seperti piston dan master silinder. Hal ini disebabkan oleh tekanan yang berlebihan yang bekerja pada sistem rem.
Untuk menghindari risiko tersebut, Lung Lung menyarankan agar pengemudi menggunakan gigi satu atau dua saat berhenti di tanjakan curam. Selain itu, pengemudi juga dapat menggunakan fitur hill-start assist jika kendaraan dilengkapi dengan fitur tersebut.
Bagi kendaraan yang tidak dilengkapi hill-start assist, pengemudi dapat mengandalkan teknik "toe-and-heel" atau "clutch-hold". Teknik toe-and-heel dilakukan dengan menekan pedal gas dan pedal rem secara bersamaan, sementara teknik clutch-hold dilakukan dengan menahan pedal kopling sambil menjaga putaran mesin tetap tinggi.
Dengan menerapkan teknik-teknik tersebut, pengemudi dapat mencegah kendaraan mundur di tanjakan tanpa harus mengaktifkan rem tangan terlalu lama. Hal ini akan memastikan keselamatan berkendara dan memperpanjang usia pakai sistem rem kendaraan.
Oleh karena itu, bagi pengemudi yang sering berkendara di daerah yang banyak tanjakan, sangat penting untuk mewaspadai bahaya menahan rem tangan terlalu lama. Terapkan teknik-teknik yang tepat untuk mencegah kerusakan pada sistem rem dan memastikan keamanan saat berkendara.