Rencana pemerintah untuk menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11% menjadi 12% mulai Januari 2025, diperkirakan memberikan dampak signifikan pada harga jual mobil di Indonesia. Pakar otomotif memprediksi kenaikan harga hingga 5% untuk seluruh model kendaraan.
Analisis ini disampaikan oleh Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor, Sri Agung Handayani, yang mengungkapkan bahwa kenaikan PPN akan berimplikasi langsung pada daya beli masyarakat. "Pelanggan harus mengeluarkan biaya tambahan untuk menanggung pajak yang ditetapkan pemerintah pada Januari tahun depan," ujarnya.
Meski kenaikan PPN akan menekan penjualan mobil, pelaku industri otomotif seperti Daihatsu telah mempersiapkan sejumlah strategi untuk mengatasi dampak dari kebijakan tersebut. Salah satunya dengan menawarkan program pembiayaan yang memudahkan konsumen untuk membeli kendaraan baru.
"Kami sedang menggodok beberapa alternatif pembiayaan baru untuk membantu pelanggan mempertahankan kemampuan membelinya," jelas Sri Agung. Ia juga menekankan bahwa waktu yang tepat untuk membeli mobil baru adalah sebelum kenaikan PPN berlaku pada Desember 2024.
Di sisi lain, pakar otomotif juga menilai bahwa kenaikan PPN dapat mendorong transformasi industri otomotif menuju kendaraan listrik. Dengan semakin mahalnya kendaraan konvensional, konsumen diprediksi akan beralih ke mobil listrik yang lebih hemat biaya operasional dan ramah lingkungan.
Namun, untuk mendukung transisi tersebut, diperlukan kebijakan pemerintah yang komprehensif, seperti insentif fiskal dan infrastruktur penunjang yang memadai. "Pemerintah harus menyediakan ekosistem yang kondusif untuk pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia," ujar pengamat otomotif Arief M. Sulton.
Kesimpulannya, rencana kenaikan PPN menjadi 12% akan berdampak pada harga jual mobil di Indonesia. Pelaku industri otomotif perlu menyiapkan strategi untuk meminimalisir dampak tersebut, sementara konsumen harus mempertimbangkan waktu yang tepat untuk membeli kendaraan baru. Selain itu, kenaikan PPN juga dapat menjadi momentum untuk mendorong transformasi industri otomotif menuju kendaraan listrik yang lebih hemat biaya dan ramah lingkungan.