Pendahuluan
Pasar mobil baru di Indonesia tengah menghadapi tantangan berat, dengan penjualan yang merosot signifikan. Untuk mengatasi situasi ini, beberapa pihak mengusulkan agar pemerintah Indonesia mengambil pelajaran dari Malaysia yang berhasil mendongkrak penjualan mobil melalui kebijakan insentif pajak.
Keberhasilan Insentif Pajak di Malaysia
Malaysia telah mengalami pertumbuhan penjualan mobil yang signifikan setelah menerapkan insentif pajak kendaraan. Pemerintah Malaysia menerapkan diskon 100% untuk mobil produksi lokal dan 50% untuk mobil impor pada saat pandemi Covid-19. Insentif ini dipertahankan hingga saat ini, sehingga mampu meningkatkan penjualan.
Sebagai hasilnya, penjualan mobil di Malaysia mencapai level tertinggi dalam setahun terakhir, bahkan hampir mencapai 800.000 unit. Malaysia pun berpotensi menjadi negara nomor satu dalam penjualan mobil di ASEAN, mengalahkan Indonesia yang mengalami penurunan.
Usulan Penerapan Insentif di Indonesia
Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Kukuh Kumara, menilai Indonesia perlu menghidupkan kembali insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) Ditanggung Pemerintah (DTP) untuk mobil penumpang. Insentif ini terbukti efektif meningkatkan permintaan kendaraan saat daya beli konsumen lemah akibat pandemi.
Menurut Kukuh, jika insentif PPnBM tidak diterapkan, penjualan mobil di Indonesia berisiko kalah dari Malaysia. Hal ini akan menjadi kekhawatiran bagi industri otomotif Indonesia, yang saat ini sedang mengalami gejolak dan target penjualan tahunan diturunkan menjadi 850.000 unit.
Antisipasi Pemerintah
Pemerintah Indonesia perlu mempertimbangkan usulan insentif pajak kendaraan untuk mendongkrak penjualan mobil. Dengan belajar dari kesuksesan Malaysia, kebijakan ini dapat menjadi solusi jangka pendek untuk mengatasi tantangan yang dihadapi industri otomotif.
Namun, pemerintah juga perlu mempertimbangkan dampak jangka panjang dari insentif pajak, seperti potensi penurunan pendapatan negara dan distorsi pasar. Oleh karena itu, pemerintah harus melakukan kajian yang komprehensif sebelum mengambil keputusan.
Kesimpulan
Insentif pajak kendaraan telah terbukti efektif meningkatkan penjualan mobil di Malaysia. Indonesia dapat belajar dari keberhasilan tersebut dengan menerapkan kebijakan serupa. Namun, pemerintah perlu mempertimbangkan dengan cermat dampak jangka panjang dari insentif ini dan memastikan bahwa kebijakan tersebut tidak merugikan kepentingan masyarakat dan industri otomotif itu sendiri.