Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong produsen roda empat untuk memproduksi dan menjual mobil kategori low cost green car (LCGC) hybrid di Indonesia. Langkah ini bertujuan untuk menekan emisi gas buang dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Namun, muncul pertanyaan apakah LCGC hybrid tetap dapat dijual dengan harga murah seperti pendahulunya.
Harga Tidak Jauh Berbeda
Direktur Industri Alat Transportasi Darat Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin, Dodiet Prasetyo, mengatakan bahwa penggunaan mesin hybrid pada LCGC memang akan meningkatkan harga jualnya. Namun, selisihnya diperkirakan tidak akan signifikan.
"Kami melihat berdasarkan data, kendaraan jenis ICE dan hybrid, gap-nya nggak sampai Rp 50 juta," kata Dodiet dalam sebuah forum diskusi di Jakarta.
Artinya, LCGC hybrid kemungkinan akan berada di kisaran harga Rp 200 juta, baik di bawah maupun di atas sedikit. Sebagai perbandingan, saat ini harga LCGC termahal, Honda Brio Satya E CVT, dibanderol Rp 198,3 juta.
Potensi Pasar Luas
Dengan harga yang relatif terjangkau, LCGC hybrid berpotensi menarik minat konsumen Indonesia yang semakin sadar akan pentingnya kendaraan ramah lingkungan. Penjualan LCGC konvensional saja sudah tercatat cukup tinggi, dengan market share mencapai 20,3 persen pada tahun lalu.
"Kami ingin meningkatkan pencapaian yang sudah bagus dengan meluncurkan varian hybrid, sekaligus memberikan kontribusi pada pengurangan emisi dan ketahanan energi," ujar Dodiet.
Tantangan dan Peluang
Meski potensi pasarnya besar, pengembangan LCGC hybrid juga menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah ketersediaan teknologi dan komponen yang memadai di dalam negeri. Namun, pemerintah juga melihat peluang untuk mendorong industri otomotif nasional dalam mengembangkan teknologi tersebut.
"Kami studi internal, apakah kendaraan LCGC itu bisa disematkan hybrid? Itu bisa strong atau mild," kata Dodiet. "Tentunya ini kita sampaikan, posisinya saat ini masih menganalisa apakah itu memang possible. Ya semoga ke depan ada LCGC hybrid di Indonesia."
Dengan semakin meningkatnya kesadaran konsumen terhadap lingkungan dan dukungan pemerintah, kehadiran LCGC hybrid di Indonesia dapat menjadi langkah maju dalam mendorong transisi menuju era kendaraan ramah lingkungan.