Penjualan mobil di segmen Low Multi Purpose Vehicle (LMPV) Indonesia mengalami penurunan pada Oktober 2024. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan, penjualan total LMPV mencapai 9.934 unit, turun 2,3 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 10.167 unit.
Penurunan ini terjadi di tengah-tengah rekor tertinggi pasar otomotif nasional pada Oktober 2024. Lantas, apa penyebab penurunan penjualan LMPV?
Pergeseran Minat
Salah satu faktor yang diduga memicu penurunan penjualan LMPV adalah pergeseran minat konsumen. Munculnya model-model baru yang lebih atraktif dan modern diperkirakan menjadi pemicu utama. Salah satu contohnya adalah kehadiran mobil listrik yang semakin diminati masyarakat.
Kondisi Ekonomi
Faktor lainnya yang mempengaruhi penurunan penjualan LMPV adalah kondisi ekonomi. Daya beli masyarakat yang terpengaruh oleh inflasi dan kenaikan suku bunga dapat menjadi penghalang bagi konsumen untuk membeli mobil baru.
Dominasi Avanza Masih Kuat
Meski mengalami penurunan secara keseluruhan, Toyota Avanza masih kokoh sebagai pemimpin pasar LMPV di Indonesia. Pada Oktober 2024, Avanza terjual sebanyak 5.611 unit, jauh melebihi model-model lainnya.
Model Lain Menurun
Model-model LMPV lainnya mengalami penurunan penjualan. Mitsubishi Xpander, yang sebelumnya menempati posisi kedua, turun dari 1.298 unit menjadi 1.543 unit. Toyota Veloz juga mengalami penurunan dari 1.231 unit menjadi 1.080 unit.
Penurunan juga terjadi pada Daihatsu Xenia dari 576 unit menjadi 517 unit, serta Hyundai Stargazer dari 452 unit menjadi 450 unit.
Prospek Masa Depan
Penurunan penjualan LMPV kemungkinan akan berlanjut di masa mendatang, seiring dengan meningkatnya minat terhadap mobil listrik dan SUV. Namun demikian, LMPV masih akan menjadi pilihan utama bagi konsumen yang membutuhkan kendaraan keluarga dengan harga terjangkau.