Oleh: [Nama Anda]

Harga oli mesin mobil yang bervariasi di pasaran seringkali membuat konsumen tergiur memilih oli dengan harga murah. Namun, perlu diwaspadai bahwa harga yang jauh lebih murah dari standarnya bisa jadi merupakan indikasi oli palsu.

Menurut Hardi Wibowo, pemilik bengkel mobil Aha Motor Yogyakarta, oli palsu banyak beredar dengan harga jauh lebih murah. "Konsumen tidak boleh tergiur dengan oli murah di pasaran, bisa jadi itu oli palsu. Konsumen perlu jeli dengan harga pasaran, harga ecer terendah (HET) bisa menjadi patokan sebelum membeli oli secara online," jelas Hardi.

Oli palsu adalah barang tiruan yang formulasinya berbeda dengan oli asli meski kemasannya serupa. Biasanya, oli palsu dipasarkan dengan harga lebih murah untuk menarik minat konsumen.

Namun, Hardi menekankan bahwa kualitas oli palsu tidak terjamin. Kemampuannya melindungi komponen mesin tidak sama dengan oli asli. Oli palsu lebih cepat menurun kualitasnya, habis lebih cepat, dan dapat menimbulkan lumpur.

Lumpur tersebut dapat menyumbat saluran pelumasan, sehingga komponen mesin menjadi rawan aus. Dalam kasus terburuk, mesin bisa macet.

Untuk menghindari jebakan oli palsu, Hardi menyarankan konsumen membeli oli dari toko resmi. Dengan begitu, keaslian oli terjamin dan oli dapat melindungi komponen mesin sebagaimana mestinya.

Selain harga yang mencurigakan, konsumen juga perlu memperhatikan ciri-ciri oli palsu lainnya, seperti:

  • Kemasan yang mudah sobek atau tidak presisi
  • Warna oli yang terlalu gelap atau terlalu terang
  • Bau oli yang menyengat

Dengan mengetahui ciri-ciri oli palsu dan menghindari pembelian dari sumber yang tidak jelas, konsumen dapat melindungi mesin mobil mereka dari kerusakan dan biaya perbaikan yang mahal. Ingat, harga murah tidak selalu menguntungkan, terutama dalam hal perawatan kendaraan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini