Membeli motor bekas memang bisa jadi cara hemat untuk memiliki kendaraan roda dua. Namun, ketika motor yang dipilih jarang digunakan, ada risiko tersendiri yang perlu diwaspadai.
Motor yang dibiarkan menganggur dalam waktu lama berpotensi mengalami berbagai masalah teknis. Sistem kelistrikan, seperti aki, rentan soak karena tidak mendapat pasokan daya yang cukup. Bensin yang mengendap di tangki juga bisa menyumbat karburator atau injektor, sehingga mengganggu kinerja mesin.
Selain itu, komponen mekanis juga terancam rusak akibat oli yang mengental karena tidak diganti secara berkala. Gesekan antar komponen akan meningkat saat mesin dihidupkan kembali, berpotensi menimbulkan kerusakan serius. Karat pada rangka atau knalpot juga kerap terjadi pada motor yang disimpan di tempat lembap tanpa perlindungan memadai.
Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh sebelum membeli motor bekas yang jarang digunakan. Calon pembeli harus memperhatikan kondisi fisik dan teknis kendaraan. Odometer memang bisa jadi indikator pemakaian, namun riwayat servis dan perawatan rutin juga perlu dipertimbangkan.
Sebaiknya bawa motor ke bengkel terpercaya untuk inspeksi menyeluruh, termasuk pemeriksaan sistem rem, suspensi, dan kelistrikan. Dengan begitu, pembeli bisa mengetahui kondisi sebenarnya motor sebelum mengambil keputusan.
Membeli motor bekas yang jarang digunakan memang bukan pilihan yang buruk. Namun, calon pembeli harus ekstra teliti dalam memeriksa kondisinya. Dengan perhatian lebih dan perawatan yang tepat, motor tersebut dapat kembali digunakan dengan optimal dan terhindar dari masalah besar di masa depan.