Oleh: [Nama Anda]

Kecelakaan maut akibat kendaraan besar yang mengalami rem blong terus menghantui Tol Cipularang. Terutama di sekitar kilometer (KM) 91-92 arah Jakarta, yang menjadi titik hitam dengan serangkaian peristiwa tragis.

Topografi Jalan dan Kompetensi Pengemudi

Lokasi yang rentan kecelakaan ini dipengaruhi oleh faktor topografi jalan yang menurun. Jalur yang menukik tajam ini menuntut pengemudi untuk memiliki kompetensi tinggi dalam mengendalikan kendaraan, khususnya dalam hal pengereman.

"Jalannya sudah ada, nah antisipasinya ya dari pengemudinya. Apalagi cuaca sekarang hujan," ujar Erreza Hardian, instruktur safety driving di Rifat Drive Labs (RDL).

Sayangnya, tak semua pengemudi truk atau bus memiliki pemahaman dan keterampilan yang memadai dalam menghadapi kondisi jalan menurun. Mereka cenderung mengandalkan rem kaki (service brake) secara berlebihan tanpa memanfaatkan bantuan deselerasi lainnya, seperti engine brake.

Kebiasaan Berbahaya Pengemudi Truk

Parahnya lagi, ada kebiasaan buruk di kalangan pengemudi truk yang memperbesar risiko kecelakaan. Mereka menetralkan transmisi di jalan menurun dengan alasan menghemat bahan bakar.

"Mereka beranggapan saat transmisi dinetralkan, beban kerja mesin jadi ringan sehingga konsumsi BBM lebih irit," kata Jusri Pulubuhu, praktisi keselamatan berkendara.

Namun, kebiasaan ini sangat berbahaya karena membuat rem kaki bekerja sendirian tanpa dukungan engine brake. Akibatnya, rem kepanasan dan terjadi brake fading (penurunan kemampuan rem).

Solusi dan Pencegahan

Untuk mencegah terulangnya tragedi rem blong di Tol Cipularang, diperlukan langkah-langkah komprehensif yang melibatkan berbagai pihak:

  • Peningkatan Kompetensi Pengemudi: Pengemudi truk dan bus perlu dibekali pelatihan khusus tentang teknik mengemudi aman di jalan menurun, termasuk penggunaan engine brake.
  • Perbaikan Kondisi Jalan: Pihak berwenang perlu mengoptimalisasi kondisi jalan, seperti menambahkan marka dan rambu peringatan yang lebih jelas, serta menyediakan jalur pengereman darurat di titik-titik rawan.
  • Penegakan Hukum: Polantas harus lebih tegas dalam menindak pengemudi yang melakukan pelanggaran lalu lintas, terutama mereka yang menetralkan transmisi di jalan menurun.
  • Kerja Sama Masyarakat: Pengguna jalan diharapkan lebih waspada dan melaporkan setiap kendaraan yang terlihat mengalami masalah rem kepada pihak berwenang.

Dengan menerapkan solusi yang komprehensif ini, diharapkan tragedi rem blong di Tol Cipularang dapat diminimalisir dan keselamatan pengguna jalan terjamin.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini