Melintas di jalan menurun merupakan tantangan yang harus dihadapi pengemudi dengan kewaspadaan ekstra. Pasalnya, terdapat sejumlah faktor yang dapat membahayakan jika tidak disikapi dengan benar, seperti kemiringan jalan, permukaan licin, dan kecepatan yang tak terkontrol.
Kecelakaan beruntun di ruas Tol Cipularang atau Purbaleunyi, Jawa Barat, beberapa waktu lalu, menjadi contoh nyata akibat kelalaian dalam berkendara di jalan menurun. Kejadian yang melibatkan truk pengangkut kardus dan 16 kendaraan ini diduga disebabkan oleh rem blong, memperparah situasi yang sudah berisiko.
Untuk mengantisipasi bahaya ini, pengemudi perlu menguasai teknik berkendara yang tepat, terutama bagi pengguna transmisi matik. Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia, menekankan pentingnya menggunakan gigi rendah saat melintasi jalan menurun, seperti posisi 2 atau bahkan 1.
"Ada kecenderungan pengemudi untuk memilih gigi tinggi, berharap tidak ada hambatan. Padahal, ini berisiko meningkatkan kecepatan tanpa disadari," papar Sony.
Teknik pengereman juga menjadi krusial. Baik pada transmisi manual maupun matik, prinsipnya sama, yakni menahan laju kendaraan secara bertahap. Sony menyarankan untuk memberikan jeda waktu sepersekian detik saat mengerem, sambil memindahkan gigi ke posisi yang lebih rendah.
"Untuk transmisi matik, meskipun tidak ada gesekan mesin seperti pada mobil manual, fungsi engine brake dapat membantu menahan laju kendaraan. Ini mencegah rem terlalu panas karena beban berat," jelas Sony.
Selain itu, kewaspadaan ekstra harus ditingkatkan saat hujan yang membuat permukaan jalan menjadi licin. Sony merekomendasikan untuk mengurangi kecepatan hingga 20 persen dari kondisi jalan kering.
Dengan memahami teknik dan tips ini, pengemudi dapat bernavigasi di jalan menurun dengan lebih aman dan mengurangi risiko kecelakaan. Ingat, keselamatan berkendara adalah tanggung jawab setiap individu yang berada di belakang kemudi.