Jakarta – Kecelakaan beruntun yang terjadi di Tol Cipularang Km 92 pada Senin (11/11/2024) sore menyoroti pentingnya peran jalur darurat dalam mencegah terjadinya insiden serupa.

Investigasi awal mengindikasikan bahwa kecelakaan terjadi karena truk yang mengalami rem blong menabrak mobil-mobil yang sedang antri di lajur kanan karena kemacetan. Padahal, menurut pakar keselamatan berkendara, jalur darurat seharusnya dimanfaatkan oleh kendaraan bermasalah seperti truk yang mengalami rem blong.

"Jalur darurat dibuat pada ruas jalan menurun yang panjang sebagai tempat kendaraan besar seperti truk atau bus berhenti saat mengalami masalah dengan rem," jelas Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI).

Namun, seringkali pengemudi truk kurang memahami fungsi dan pentingnya jalur darurat. Hal ini berujung pada mereka tetap melaju di lajur kanan jalan tol, di mana terdapat perpaduan kendaraan dengan kecepatan berbeda yang berpotensi menimbulkan tabrakan belakang.

"Pengemudi truk yang kompeten seharusnya berada di lajur kiri dan menjaga kecepatan sesuai aturan. Truk diperbolehkan melaju di lajur kanan hanya dalam kondisi darurat, seperti adanya kecelakaan atau perbaikan jalan di lajur kiri," tegas Sony.

Ketidakpahaman pengemudi truk tentang jalur darurat diperparah dengan lemahnya penegakan hukum. Padahal, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) dengan jelas mengatur bahwa kendaraan berat seperti truk wajib menggunakan lajur kiri pada jalan tol, kecuali sedang mendahului atau menghindari bahaya.

Oleh karena itu, diperlukan upaya edukasi dan sosialisasi yang gencar kepada seluruh pengguna jalan, khususnya pengemudi truk, tentang pentingnya menggunakan jalur darurat. Selain itu, aparat penegak hukum perlu meningkatkan penindakan terhadap pelanggaran penggunaan lajur kendaraan berat, terutama di jalan tol.

Dengan meningkatkan kesadaran dan penegakan hukum, diharapkan jalur darurat dapat berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga mengurangi risiko terjadinya kecelakaan beruntun seperti yang terjadi di Tol Cipularang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini