Indonesia, negara keempat terbesar di dunia, kaya akan sumber daya alam dan potensi manusia yang luar biasa. Namun, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyayangkan kenyataan bahwa Indonesia belum mampu memproduksi kendaraan sendiri, seperti mobil dan motor.

Dalam pidatonya pada Rakornas Pemerintah Pusat dan Daerah, Prabowo menyatakan kekecewaannya dengan kondisi tersebut. Ia menekankan bahwa Indonesia, dengan segala kekayaannya, tidak seharusnya bergantung pada negara lain untuk memenuhi kebutuhan kendaraan.

"Saya tidak mau terima bahwa bangsa keempat di dunia, bangsa yang diberi kekayaan begitu besar oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, dikasih semua elemen untuk menjadi negara maju, tidak bisa bikin mobil, tidak bisa bikin motor, tidak bisa bikin komputer," tegas Prabowo.

Prabowo tidak sendirian dalam aspirasinya. Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose, juga menggemakan keinginan kuat untuk membangun industri otomotif nasional. Pindad, sebagai perusahaan BUMN yang bergerak di bidang industri pertahanan, telah mengembangkan kendaraan taktis bernama Maung dan bahkan telah digunakan sebagai kendaraan kepresidenan.

"Dukungan Bapak Prabowo sejak menjabat sebagai Menhan telah menjadi motor penggerak pengembangan kendaraan Maung. Kini, kami tengah mempersiapkan Maung MV3 Garuda untuk kendaraan dinas para Menteri dan jajaran," ungkap Abraham.

Inisiatif ini mengundang respons positif dari masyarakat. Banyak yang mendukung upaya pemerintah untuk membangun kebanggaan industri otomotif nasional. Namun, tantangan yang dihadapi tidaklah sedikit.

Indonesia perlu mengembangkan ekosistem industri yang kuat, mulai dari penelitian dan pengembangan hingga manufaktur skala besar. Selain itu, diperlukan koordinasi yang baik antara pemerintah, akademisi, dan industri swasta.

Keberhasilan membangun industri otomotif nasional akan membawa banyak manfaat. Selain menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan perekonomian, hal ini juga akan membangun rasa percaya diri dan kebanggaan nasional. Indonesia tidak lagi hanya menjadi negara konsumen, tetapi juga produsen kendaraan yang dapat bersaing di pasar global.

Apakah Indonesia mampu mencetak sejarah dalam industri otomotif? Jalan menuju ke sana tidaklah mudah, tetapi dengan kerja keras, koordinasi yang baik, dan dukungan masyarakat, Indonesia memiliki potensi untuk mewujudkan impian tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini