Banjir yang melanda negeri kita akhir-akhir ini tidak hanya membawa kerugian materi, namun juga berdampak pada kendaraan khususnya pada komponen aki.
Aki atau baterai mobil merupakan salah satu komponen vital yang rentan rusak saat terendam banjir. Air yang masuk ke dalam aki dapat menyebabkan korsleting, sehingga daya listrik terkuras habis.
Wawan, pemilik toko dan bengkel aki, mengungkapkan bahwa aki rawan rusak jika terendam banjir. "Jika aki terendam, pasti rusak, apalagi aki tipe basah. Elektrolit aki akan bercampur dengan air banjir sehingga terjadi hilang tegangan," jelasnya.
Rusaknya aki akibat banjir tidak akan menyebabkan ledakan, melainkan kehabisan daya dalam waktu singkat. "Ketika ada korsleting karena air, akinya memang benar-benar rusak dan tidak bisa diperbaiki lagi," imbuh Wawan.
Kepala Toko Shop & Drive, Suprawitno, menambahkan bahwa ada dua kondisi kerusakan aki akibat banjir. Pertama, aki terendam atau tidak.
"Jika terminal aki tidak dicabut saat banjir, akan terjadi korsleting dan arus keluar terus menerus sehingga daya aki habis," jelas Suprawitno.
Kedua, aki kemasukan air, terutama pada aki basah. Air banjir yang mengandung kotoran dapat mengubah berat jenis air aki, sehingga aki tidak berfungsi optimal.
Meski demikian, Suprawitno mengatakan aki masih bisa diselamatkan jika pertolongan pertama dilakukan dengan tepat dan tidak terlambat. "Namun kemungkinan besar tidak bisa tertolong, kecuali terminal aki dilepas saat banjir," katanya.
Untuk meminimalisir risiko kerusakan aki akibat banjir, disarankan untuk melepas terminal aki negatif saat mobil terendam. Tindakan ini dapat mencegah terjadinya korsleting dan menjaga aki dari kerusakan lebih parah.