Kebocoran oli, masalah umum pada mobil, sering dianggap remeh. Padahal, penundaan perbaikan dapat berdampak fatal bagi performa dan umur kendaraan.
Oli pada mobil memiliki fungsi penting sebagai pelumas dan fluida. Kekurangan pelumas dapat membuat komponen mudah aus, sementara kekurangan fluida dapat mengganggu kerja sistem penting seperti transmisi dan power steering.
Misalnya, pada transmisi matik, oli yang kurang dapat menyebabkan selip kopling dan panas berlebih. Hal ini mempercepat ausnya kampas kopling dan penurunan kualitas oli.
Pada power steering, kekurangan oli membuat roda kemudi terasa berat. Ini karena fluida yang tidak cukup untuk mendorong piston pada rack steer.
Ketidakstabilan sistem pelumasan akibat kebocoran oli juga berdampak pada komponen lain. Misalnya, bantalan poros dan piston dapat mengalami gesekan berlebihan dan cepat rusak.
Selain penurunan performa, kebocoran oli yang dibiarkan juga dapat menimbulkan masalah lingkungan. Oli yang bocor ke tanah dapat mencemari sumber air dan merugikan ekosistem.
Oleh karena itu, sangat penting untuk segera memperbaiki kebocoran oli pada mobil. Jangan menunda perbaikan hanya karena kebocoran masih kecil. Ingatlah, setiap tetes oli yang bocor membawa potensi kerusakan yang lebih besar.
Tanda-tanda kebocoran oli meliputi:
- Adanya tetesan atau genangan oli di bawah mobil setelah diparkir.
- Indikator oli pada dashboard menyala atau menunjukkan level oli rendah.
- Bau gosong atau suara berisik yang tidak biasa saat mesin menyala.
- Rem atau kopling terasa licin saat digunakan.
Jika mendapati tanda-tanda tersebut, segera bawa mobil ke bengkel terpercaya. Mekanik akan melakukan pemeriksaan untuk menentukan sumber kebocoran dan melakukan perbaikan yang diperlukan.
Jangan biarkan kebocoran oli merusak kendaraan Anda. Segera bertindak untuk menjaga performa dan umur pakai mobil kesayangan.